Bos TikTok Janji Bagikan Miliaran Dolar ke Pengguna TikTok di Indonesia

Bos TikTok Janji Bagikan Miliaran Dolar ke Pengguna TikTok di Indonesia

CEO TikTok Chew Shou Zi (Foto: Mommiesdaily.com)

Singapura, Batamnews - Aplikasi berbagi video TikTok akan mengalirkan "miliaran dolar" ke usaha kecil dan menengah di Asia Tenggara dalam beberapa tahun mendatang, karena aplikasi tersebut berupaya mengembangkan penggunaannya di luar hiburan dan menjadi alat yang relevan bagi bisnis di wilayah tersebut.

Menggarisbawahi upaya yang sudah dilakukan untuk memperluas penggunaan TikTok, CEO Chew Shou Zi mengatakan pada Kamis bahwa aplikasi tersebut telah memberikan platform bagi lebih dari 15 juta usaha kecil di Asia Tenggara, termasuk 5 juta di Indonesia.

"Saya senang mengumumkan bahwa kami akan berinvestasi miliaran dolar di Indonesia dan Asia Tenggara dalam beberapa tahun mendatang," kata Mr. Chew seperti dilansir Straitstimes.com.

Dia tidak mengungkapkan angka atau jangka waktu yang tepat untuk investasi ini, tetapi dia mengatakan bahwa sebagian dari investasi ini akan mencakup investasi sebesar US$12,2 juta (S$16,4 juta) yang akan mendukung lebih dari 120.000 usaha kecil, pengusaha, dan pemuda dalam tiga tahun mendatang.

Berbicara pada Forum Dampak Asia Tenggara TikTok, yang diadakan di Hotel Ritz Carlton di Jakarta pusat, Mr. Chew mencatat bagaimana saat aplikasi ini dimulai lebih dari lima tahun yang lalu, itu digunakan terutama untuk hiburan.

Sekarang, aplikasi tersebut memiliki jutaan pengguna di seluruh dunia, termasuk 325 juta di wilayah tersebut, yang menggunakannya untuk tujuan lain seperti memberdayakan komunitas lokal dan bisnis untuk mencapai audiens yang lebih luas.

"Saat kami terus memperluas platform kami, konten kami juga semakin beragam. Menari dan menyanyi masih penting, dan mereka memiliki daya tarik mereka sendiri, tetapi kami menyaksikan vertikal lain, sektor lain seperti pendidikan, melesat di platform kami secara global," katanya.

Pada Kamis, TikTok juga meluncurkan laporan baru di mana ditemukan bahwa rata-rata lebih dari enam dari sepuluh orang yang mencari nafkah di aplikasi di sembilan negara di wilayah tersebut menghasilkan lebih dari upah minimum di negara mereka.

Jika dilihat pada negara-negara tertentu, lebih dari 6 dari 10 pencipta di Indonesia yang disurvei oleh TikTok menghasilkan lebih dari upah minimum di negara tersebut.

Laos menduduki peringkat tertinggi, dengan hampir 9 dari 10 pencipta menghasilkan di atas upah minimum, sedangkan yang terendah adalah Filipina dengan 4 dari 10 pencipta.

Studi ini, yang dilakukan oleh firma riset berbasis di Amerika Serikat, Kadence International, menyurvei lebih dari 3.400 pengguna TikTok dan 25 organisasi nirlaba antara Agustus dan September tahun lalu.

Metodologi yang digunakan adalah kombinasi dari survei online dan wawancara offline.

Di antara temuannya lain adalah bahwa 79 persen dari bisnis yang disurvei mengatakan bahwa mereka didukung oleh aplikasi ini untuk beralih dari saluran pemasaran offline ke online, dan 74 persen mengatakan bahwa aplikasi tersebut meningkatkan volume penjualan mereka.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews