Harga BBM Turun Tapi Harga Pangan Tinggi, Ternyata Ini Pemicunya

Harga BBM Turun Tapi Harga Pangan Tinggi, Ternyata Ini Pemicunya

Pedagang di pasar Tiban Centre. (foto: edo)


BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Harga bahan bakar minyak (BBM) resmi turun pada 5 Januari 2016. Namun, penurunan harga BBM malah membuat harga bahan pangan di pasar-pasar tradisional serentak naik.

Di Batam, harga sayur mayur naik hingga mencapai 100 persen seperti cabai merah, cabai hijau, kangkung dan sebagainya. Harga telor ayam juga naik mencapai Rp 2.000 per butir. Sebelumnya hanya sekitar Rp 1.300 per butir. Harga pangan itu naik hampir merata di seluruh pasar di Batam dan terjadi sejak tanggal 2 Januari 2016.

"(Harga bahan pangan) masih (tinggi). Jangan (beranggapan) karena harga BBM turun Rp200 per liter, terus harga bahan pangan turun," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia, Ngadiran, dilansir viva Rabu (6/1/2015).

Menurut dia, tingginya harga pangan juga disebabkan perusahaan angkutan tidak menurunkan ongkos distribusi barang. "Organda (Organisasi Angkutan Darat) saja tidak menurunkan ongkos," kata dia.

Selain biaya distribusi, harga bahan pangan juga dipengaruhi oleh ketersediaan pasokan. Ketersediaan pasokan ini akan membuat posisi harga bahan pangan apakah naik atau turun.

"Kalau pasokannya cukup, harganya biasa. Kalau pasokannya melimpah, harganya turun. Terus kalau kurang, harganya naik. Kalau harganya turun, tetapi penjual tidak menurunkan harga, tidak mungkin karena bisa ditinggal pembeli. Kalau harganya naik dan penjual tidak menaikkan harga, lah, mau jualan apa," kata dia.

Mulai Selasa, 5 Januari 2016, pemerintah menurunkan harga BBM kecuali minyak tanah (kerosen). Harga untuk solar bersubsidi turun Rp 1.050 per liter, atau 16 persen dari Rp 6.700 per liter menjadi Rp 5.650 per liter.

Harga Premium non-Jawa, Madura, Bali, turun Rp 350 per liter, atau lima persen dari Rp 7.300 per liter menjadi Rp 6.950 per liter.

Harga Premiun di Jawa, Madura, dan Bali dari Rp 7.400 per liter menjadi Rp 7.050 per liter. Pertalite dari Rp 8.250 per liter menjadi Rp 7.900 per liter.

Sedangkan Pertamax (wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat) dari Rp 8.650 per liter menjadi Rp 8.500 per liter.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews