Menjaga Batas Negeri Mewujudkan Polri Presisi 

Menjaga Batas Negeri Mewujudkan Polri Presisi 

Anggota Polres Bintan bersama dengan masyarakat melakukan penghormatan Bendera Merah Putih di Pulau Terluar

Tanjungpinang, Batamnews - Kepualaun Riau yang sebagian besar wilayahnya merupakan laut, dan hanya 4 persen yang merupakan daratan dengan jumlah pulau 2.408 pulau besar dan kecil, dan 30 persennya belum diberi nama, yang melebar langsung dengan negara Singapura dan Malaysia, tentu memiliki persoalan yang komplit dengan berbagai tantangan di dalam negeri maupun luar negeri.

Kabupaten Bintan sebagai kabupaten tertua di Kepualaun Riau, awalnya bernama Kabupaten Kepulauan Riau yang ibukotanya adalah Bandar Sri Bintan, batas lautnya bebas langsung dengan dua negara tetangga Malaysia dan Singapura.

Pulau yang berjuluk Segantang Lada ini, memiliki sedikitnya 240 pulau besar dan kecil, namun baru 30 pulau yang sudah diberi nama, salah satunya adalah pulau terluar yang di beri nama Pulau Sentut.

Pulau Sentut terletak di laut Natuna Selatan yang dulunya bernama Laut Cina Selatan, merupakan gugus Kepulauan Mapur, Desa Mapur, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura.

Pulau ini berbentuk bukit dengan pantainya berbatu tajam, pulau yang menjadi salah satu target bahasan pada Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit Road to Kepri 2023, yang akan di selenggarakan di Kabupaten Karimun tersebut, menyimpan banyak keindahan alam dan kekayaan alam dari batas negeri.

Pagi itu dengan menggunakan kapal speedboat, untuk menjalankan salah satu agenda menyambut HUT Bhayangkara Ke - 77 personel dari Polsek Bintan Timur, Polres Bintan, dengan penuh semangat berjibaku menantang ombak untuk dapat mengibarkan Bendera merah Putih di Pulau perbatasan tersebut. 

Sebagai salah satu wujud dari konsep Presisi untuk menjamin keamanan untuk mendukung program pembangunan nasional, dengan menjaga perbatasan NKRI. Polres Bintan tentu memiliki tugas yang cukup berat salah satunya adalah memastikan, masyarakat dan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di pulau-pulau terluar salah satunya Pulau Sentut. 

Kapolres Bintan AKBP Riky Iswoyo menjelaskan melalui Kapolsek Bintan Timur AKP Rugianto bahwa pada HUT Bhayangkara Ke - 77 ini, Polsek Bintan Timur yang menjadi garda terdepan yang mengayomi wilayah perbatasan tersebut, melakukan kegiatan pengibaran Bendera Merah Putih di Pulau Sentut pada rangkaian syukur Hari Bhayangkara ke 77 tahun 2023.

“Ini bukti keseriusan kita khususnya Polres Bintan dalam menjaga kedaulatan negara Republik Indonesia yang melebar langsung dengan negara tetangga, Kita Kibarkan Bendera Merah Putih di Pulau tersebut”, ujar AKP Rugianto, melalui pesan yang dikirimkan Humas Polres Bintan.

Dengan penuh semangat kegiatan tersebut, dikemas dengan sederhana yang melibatkan pemerintah setempat mulai dari Camat Bintan Pesisir, Perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Perangkat Kecamatan Bintan Pesisir, dan Perangkat Desa Mapur serta Masyarakat warga Desa Mapur.

Diawali dengan Gotong Royong yang juga melibatkan Dinas Perhubungan tersebut, membersihkan sampah yang ada di Pulau Sentut, untuk menjaga keindahan pantai dan laut yang ada di pulau perbatasan tersebut.

Tentu tidak mudah menjaga pulau terluar, dengan medan laut yang selalu mengancam keselamatan kapan saja angin berhembus deras, disertai ombak besar yang akan menggulung apapun yang jeli di laluannya.

Meski demikian untuk mewujudkan Polri Presisi pengibaran bendera merah putih di pulau tersebut, berjalan dengan lancar, dengan tujuan untuk menjaga alam, lingkungan dan ekosistem laut di pulau terluar Indonesia. 

Dalam kegiatan tersebut, para anggota juga turun langsung menebar benih puluhan ekor Tukik di Pantai Pulau Sentut.

Tukik atau penyu merupakan hewan langka yang menjadi Ikon Kabupaten Bintan, dan juga hewan laut yang di lindungi undang-undang. Wujud Presisi dalam kegiatan penahanan Tukik ini, merupakan salah satu bentuk upaya mengajak masyarakat disekitar pulau untuk bersama menjaga ekosistem laut yang dilindungi tersebut.

Kegiatan ini bukanlah sekedar mengajak, namun banyak pesan konservasi yang disampaikan melalui pelepasliaran Tukik, mulai dari mensosialisasikan bahwa penyu merupakan satwa yang dilindungi undang-undang dan bukan merupakan satwa yang layak untuk dikonsumsi. 

Pesan konservasi yang disampaikan pada kesempatan itu juga bermakna bagaimana penyu yang hanya ada 7 jenis di dunia ini dan 6 jenisnya yang hidup di laut di Indonesia harus dilestarikan keberadaannya.

Patroli Rutin menjaga NKRI

Patroli Rutin menjaga NKRI di Perbatasan Pulau Sentut dan pulau-pulau perbatasan lainnya ini, terus rutin di gelar oleh Polres Bintan dengan tindakan-tindakan yang presisi dengan melibatkan semua pihak dan masyarakat untuk dapat bersama-sama mewujudkan keamanan dan keberpihakan kepada negara dengan menjaga dan merawat pulau di perbatasan.

Tindakan-tindak Presisi Polri dalam kegiatan patroli tersebut, diwujudkan dengan melakukan pembenahan pos-pos yang ada di pulau perbatasan, menjadikan masyarakat untuk ikut terjun menjaga keamanan salah satunya dengan program Polisi RW.

Kaitannya Polisi RW yang merupakan sebuah program dari pemerintah yang bertujuan sebagai pemeliharaan keamanan dan kenyamanan masyarakat atau Harkamtibmas yang dilaksanakan di lingkup wilayah terkecil.

Kegiatan ini tentu sangat efektif dalam mendukung keamanan dan mendukung di batas-batas pulau terpencil, di lingkungan terkecil.

Polisi RW yang sudah pun terbentuk dan berjalan di Polres Bintan, bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat. Yang memiliki peran untuk bersinergi dengan Kapolsek, Bhabinkamtibmas, serta Babinsa utamanya terkait informasi-informasi yang dapat mengganggu fungsi NKRI dan Gangguan Kamtibnas di wilayah tersebut.

Mengutip sebuah kalimat tegas Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo saat membuka Rapat Kerja Teknis Badan Intelijen Keamanan (Rakernis Baintelkam) Polri. 

“Dalam Presisi dimulai dari prediktif terutama di fungsi intelijen, di kemampuan yang memprediksi kegiatan yang akan datang, menganalisis dan difungsikan ke fungsi lain,” ujar Sigit dalam keterangan tertulis Divisi Humas Polri, Rabu (17/3/2021).

Tentu pesan tersebut memberikan peringatan kepada seluruh anggotanya, untuk bekerja secara maksimal dengan melibatkan masyarakat untuk bersama-sama menjaga NKRI dan tentu kaitannya dengan perbatasan, peran intelijen sangat dibutuhkan untuk mencegah berbagai potensi konflik yang terjadi baik di dalam negeri maupun di perbatasan negeri.

Hal tersebut juga tergambar dalam hubungan sinergitas yang diwujudkan Polri dengan TNI dan berbagai lembaga negara yang ada. Salah satu isu krusial yang kegiatannya akan dilaksanakan dalam waktu dekat adalah GTRA Summit Road to Kepri 2023, dimana salah satu pembahasannya adalah menjamin tanah-tanah di pulau terluar untuk mendapatkan sertifikat lahan.

Dalam mewujudkan suksesnya kegiatan tersebut, peran Polri menjadi garda terdepan dalam hal pelaksanaan kegiatan itu, dan juga dalam hal menjaga hasil dari berbagai kesimpulan yang dihasilkan pada kegiatan tersebut, salah satunya yang berkaitan dengan menjaga perbatasan pulau.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews