Sungailiat, Batamnews - Sebuah peristiwa menegangkan terjadi di Sungai Baruk, Desa Bukit Layang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Seekor buaya berukuran tiga meter berhasil ditangkap oleh warga setempat setelah diduga menerkam seorang warga hingga meninggal dunia.

Kepala Dusun Bukit Layang, Sultanda, mengungkapkan bahwa keberhasilan penangkapan buaya tersebut merupakan hasil kerja keras warga yang menggunakan alat khusus.

Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Kamis (1/6/2024) sekitar pukul 16.00 WIB. Ribuan, seorang warga setempat berusia 39 tahun, diduga menjadi korban buaya tersebut saat bersama dua temannya memasang jaring ikan di sungai.

Saat sedang menyeberang beberapa meter dari pinggir sungai, Ribuan secara tiba-tiba menghilang dan diduga diterkam oleh buaya. Dua temannya berhasil selamat dari insiden tersebut.

Keesokan harinya, Ribuan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sekitar pukul 09.10 WIB. Jenazah korban menunjukkan luka di bagian leher yang diduga bekas gigitan buaya.

"Binatang reptil tersebut oleh warga akan diserahkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk dilakukan rehabilitasi hewan di Merawang," kepala dusun.

Personel Babinsa wilayah Bukit Layang dari Koramil Sungailiat, Serda Turahman, menyatakan bahwa korban langsung dibawa ke rumah duka dan akan dimakamkan di tempat pemakaman umum setelah shalat Jumat.

Menanggapi kejadian ini, warga Desa Bukit Layang merasa khawatir dengan keberadaan buaya yang semakin sering terlihat di sekitar Sungai Baruk.

Mereka merasa perlu mengambil tindakan untuk melindungi diri dan mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan. Oleh karena itu, warga setempat berkolaborasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk menangkap buaya tersebut.

Dalam operasi penangkapan yang dilakukan pada Jumat (2/6/2023) petang sekitar pukul 15.30 WIB, warga berhasil menangkap buaya berukuran tiga meter tersebut dengan menggunakan alat khusus yang telah dirancang untuk menangkap binatang buas tersebut.

Setelah penangkapan, buaya tersebut akan diserahkan kepada BKSDA untuk dilakukan rehabilitasi hewan di Merawang.