Pasaman Barat - Warga di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), berhasil menangkap seekor buaya berukuran 5 meter setelah melakukan serangan dan menewaskan dua warga setempat. Serangan terjadi pada Januari lalu dan menyebabkan dua orang meninggal dan satu orang mengalami luka.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Ardi Andono, menjelaskan bahwa warga juga berhasil menangkap tiga buaya lain dengan ukuran masing-masing 1,5 meter di tempat yang sama yakni, sungai Batang Mandi Angin.

"Proses penangkapan buaya berukuran lima meter dengan diameter perut kurang lebih 70 cm itu dilakukan secara mandiri oleh warga Pasaman Barat," kata dia, Rabu (8/2/2023).

Ardi menyampaikan bahwa seluruh buaya sudah dievakuasi ke tempat transit satwa dan ia berharap konflik antara buaya dan manusia dapat mereda. Ia juga mendorong warga untuk menyiapkan habitat buaya sebagai daya tarik wisata.

"Perlu dipertimbangkan adanya pakan dan pengelolaan yang baik terkait dengan penangkaran tersebut," jelasnya.

Ardi menjelaskan bahwa perilaku penyerangan buaya terjadi karena fase siklus hidup buaya yang sedang memasuki musim kawin dan bertelur, sehingga buaya yang akan kawin dan bertelur cenderung mencari lokasi yang aman dari gangguan individu lain.

Untuk mencegah konflik antara manusia dan buaya, Ardi mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di wilayah potensial sebagai sarang buaya dan meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sungai atau muara sungai, terutama saat menggunakan perahu yang berisi ikan, kerang, atau udang.

Ia menegaskan bahwa buaya yang sedang menjaga telurnya cenderung sangat agresif dan sensitif terhadap keberadaan mahkluk lain, termasuk manusia.

Dengan adanya penangkapan buaya oleh warga, Ardi berharap dapat membantu meminimalkan risiko serangan buaya terhadap warga setempat.