Pendidikan Karakter: Pentingkah?

Pendidikan Karakter: Pentingkah?

Shindy Cahya Ramadani

Batamnews - Pendidikan karakter merupakan penerapan dan penanaman perilaku terpuji yang dilakukan oleh orang tua dan lingkungan terhadap individu dalam masyarakat. 

Zubaedi (2011:191) menyatakan bahwa pendidikan karakter melibatkan pengembangan substansi, proses, suasana, atau lingkungan yang memotivasi dan memfasilitasi seseorang untuk mengembangkan kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan karakter tidak hanya berkaitan dengan benar atau salah, tetapi juga bagaimana menanamkan kebiasaan yang baik dalam kehidupan sehingga anak memiliki kesadaran dan pemahaman yang tinggi, serta kepedulian dan komitmen untuk menjunjung nilai-nilai kebajikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Wynne (dalam Mulyasa, 2011:3) menjelaskan bahwa karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti "menandai" dan menekankan pada bagaimana menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam tindakan nyata atau perilaku sehari-hari. 

Pendidikan karakter melibatkan penanaman nilai-nilai karakter kepada peserta didik yang meliputi kesadaran, pemahaman, kepedulian, dan komitmen yang tinggi untuk menerapkan nilai-nilai tersebut.

Pentingnya Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan setiap individu dalam masyarakat. Pembentukan moral dan sikap terpuji yang seharusnya diajarkan sejak dini merupakan bentuk dari pendidikan karakter yang diberikan oleh orang tua sebagai lingkungan pertama yang ditemui anak. 

Pendidikan karakter harus diterapkan sejak dini untuk menanamkan sikap-sikap terpuji, baik dalam keluarga maupun dalam interaksi dengan orang lain dalam masyarakat. 

Seperti yang disampaikan oleh Lickona (2013:42), remaja yang mengikuti hati nuraninya ketika dihadapkan pada dilema moral ternyata memiliki orang tua yang serius dalam mengajarkan norma-norma hukum moral. 

Dalam konteks tersebut, Munir (2010:14) menjelaskan bahwa sebagai modal pendidikan karakter, orang tua harus memberikan bekal minimal. Oleh karena itu, peran orang tua dan keluarga dalam membentuk karakter anak sangat penting. 

Orang tua sebagai lingkungan pertama yang memperkenalkan tindakan yang akan ditiru oleh anak harus mampu membimbing dan memberikan pemahaman yang terbaik dalam menentukan sikap dan perilaku terpuji bagi anak. Karena pada usia dini, anak belum mampu mengembangkan potensi kecerdasan yang dimilikinya, pendidikan karakter memiliki dampak yang sangat besar terhadap kehidupan anak di masa depan. 

Pendidikan karakter juga mengarahkan cara berpikir dan karakter itu sendiri harus selaras dengan kepribadian budaya bangsa kita, Indonesia. 

Dengan demikian, pendidikan karakter dapat dianggap sebagai upaya penanaman nilai-nilai melalui berbagai cara untuk menjadikan seseorang sebagai individu yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

Salah satu unsur penting dalam pendidikan karakter adalah pengenalan lingkungan dan kasih sayang yang diberikan oleh orang tua. Pada usia dini, anak cenderung meniru perilaku yang diajarkan oleh orang tua atau lingkungan sekitarnya. 

Selain itu, ada beberapa unsur penting lainnya dalam menciptakan pendidikan karakter yang terpuji. 

Pertama, adalah menanamkan sikap kejujuran. Dengan memiliki sikap jujur, individu di masa depan tidak akan cenderung melakukan tindakan curang dalam kehidupannya. 

Kedua, mengajarkan sikap disiplin. Dengan adanya sikap disiplin yang diajarkan sejak dini, anak akan lebih mudah mengatur kehidupannya. 

Ketiga, memberikan pemahaman tentang toleransi. Dengan memahami konsep toleransi, individu di masa depan akan mampu saling menghargai dan membangun hubungan yang baik dengan orang lain dalam masyarakat.

Di zaman sekarang, banyak anak-anak yang kehilangan arah, moralitas, dan terjadi banyak bentuk kekerasan di kalangan remaja. Hal ini disebabkan oleh pengaruh modernisasi dan globalisasi yang memperkenalkan karakter-karakter baru yang dicontohi oleh remaja, sehingga mereka cenderung menganggap hal-hal yang melenceng dari budaya bangsa sebagai hal yang normal. 

Contohnya, penggunaan bahasa kasar dan prilaku tidak senonoh yang mulai dianggap lumrah. Selain itu, terjadi juga prilaku penyimpangan sosial serta penurunan nilai sopan santun dan rasa hormat kepada orang tua dan guru. 

Semua ini merupakan dampak dari kurangnya penanaman pendidikan karakter yang diberikan oleh orang tua dan lingkungan masyarakat. 

Untuk menciptakan generasi bangsa yang berkualitas dan beradab, perlu ditanamkan nilai-nilai Pancasila, seperti sikap nasionalisme, toleransi, serta pembentukan moral yang diberikan sejak dini. 

Peran guru sebagai orang tua kedua bagi anak juga memiliki pengaruh besar dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan beradab.

Oleh karena itu, penting untuk menanamkan pendidikan karakter dengan nilai-nilai positif pada individu sejak dini. Usia dini merupakan periode kritis dalam perkembangan individu, di mana anak dengan mudah menyerap hal-hal yang ada di sekitarnya. 

Orang tua harus berhati-hati dalam menjaga sikap, ucapan, dan perbuatan, karena anak akan meniru apa yang mereka lihat dan dengar. 

Pendidikan karakter sejak dini bermanfaat untuk memperkuat karakter individu, memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai moral, mengontrol perilaku menyimpang, menciptakan sifat empati dan rendah hati, serta membentuk manusia yang berkualitas dan beradab sebagai generasi penerus bangsa.

Penulis: Shindy Cahya Ramadani, Mahasiswi Program Studi Administrasi Publik. STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang,


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews