Batam, Batamnews - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, mengungkapkan bahwa masalah air bersih menjadi keluhan utama masyarakat dalam beberapa bulan terakhir. 

Ia menegaskan bahwa gangguan suplai air bersih menjadi masalah yang serius, sehingga BP Batam telah menyiapkan sejumlah rencana strategis untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Rudi mengakui bahwa masalah air di Kota Batam sudah terjadi sejak masa transisi pengelolaan sekitar dua atau tiga tahun terakhir. 

Namun, ia meminta pengelola untuk menyelesaikan permasalahan dalam tiga bulan ke depan. 

Ia juga meminta agar masyarakat Kota Batam dapat bersabar selama pengerjaan dilakukan.

BP Batam telah menyiapkan beberapa rencana strategis untuk memaksimalkan suplai dan menjaga ketersediaan air bersih. 

Rencana tersebut meliputi penindakan terhadap sambungan air ilegal, pembersihan tanaman liar dan eceng gondok di areal waduk, serta penggantian jaringan instalasi air yang telah termakan usia. 

Selain itu, BP Batam juga akan membangun Water Treatment Plant (WTP) di Sei Beduk dengan kapasitas suplai sekitar 500 ribu liter per detik.

Rudi menekankan bahwa semua jaringan instalasi air juga harus diganti karena sudah tua, dan jumlah penduduk Kota Batam terus meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini, sudah ada penambahan sambungan baru sekitar 30 ribu pelanggan. 

Oleh karena itu, ia memohon dukungan agar semua rencana strategis yang telah disiapkan dapat terselesaikan. Masalah air bersih menjadi prioritas BP Batam karena hal ini merupakan hak dasar seluruh masyarakat.