Ragam Tradisi Unik Masyarakat Sumatra saat Hari Raya Lebaran

Ragam Tradisi Unik Masyarakat Sumatra saat Hari Raya Lebaran

Di Bengkulu, Suku Serawai merayakan Idulfitri dengan tradisi ronjok sayak, membakar tumpukan batok kelapa depan rumah (internet)

Batam, Batamnews - Masyarakat Pulau Sumatra, memiliki beragam tradisi budaya yang unik dan menarik dalam merayakan hari raya Idulfitri. Selain tradisi saling bermaafan, masyarakat Sumatra juga melampiaskan sukacitanya menyambut hari kemenangan dengan berkeliling mengunjungi sanak saudara dan para tetangga.

Baca juga: Polda Riau Buru Pelaku Pembakar Lahan Gambut di Dumai dan Bengkalis

Tradisi Batobo Riau

Di Provinsi Riau, terdapat tradisi batobo, yaitu acara mengarak saudara-saudara mereka yang baru pulang dari perantauan untuk berlebaran. Mereka diarak keliling kampung sambil diiringi bunyi tetabuhan yang menambah meriah suasana. Malam harinya para perantau diundang hadir pada acara syukuran yang berisi pengajian dan tilawah Al-Qur’an, dan juaranya bisa mendapatkan seekor kerbau.

Tradisi Rumpak-rumpakan Palembang, Sumsel

Di Kelurahan Kuto Batu Kampung Arab 14 Ulu dan Kelurahan 1 Ulu Kecamatan Seberang Ulu, Kota Palembang, Sumatra Selatan, terdapat tradisi rumpak-rumpakan, yaitu sebuah tradisi budaya berkeliling mengunjungi rumah-rumah tetangga di suatu kampung atau sanjo sambil diiringi tabuhan rebana serta mengumandangkan selawat.

Baca juga: Rumpak-rumpakan: Tradisi Unik Masyarakat Kota Palembang saat Idul Fitri dan Idul Adha

Tradisi Manambang, Sumbar

Di Sumatra Barat, berkembang tradisi manambang yang dilakukan oleh anak-anak usai mereka mengikuti salat Id. Mereka akan membentuk satu kelompok sendiri dan mulai berkeliling mendatangi rumah-rumah tetangga untuk bersilaturahmi. Setelah dipersilakan masuk, mereka akan disuguhi makanan dan ketika hendak berpamitan, tuan rumah pun akan memberikan hadiah uang lebaran kepada rombongan cilik ini.

Tradisi Ronjok Sayak, Bengkulu

Suku Serawai di Bengkulu menyambut hari kemenangan dengan tradisi ronjok sayak, yaitu membakar tumpukan batok kelapa yang dilakukan di depan rumah masing-masing warga. Pada bagian puncak dari susunan batok yang tingginya bisa mencapai hampir dua meter tadi ditaburi sabut kelapa serta sedikit minyak tanah. Kemudian, sabut tadi disulut api dari obor dan membuat suasana malam menjadi terang benderang.

Baca juga: Perbedaan Kepri dan Riau: Kepri dengan Budaya dan Bahasa Melayu yang Dominan, Riau dengan Keanekaragaman Budaya dan Bahasa

Tradisi Badulang, Belitung, Bangka Belitung

Di Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung, masyarakat merayakan lebaran dengan tradisi badulang atau makan bersama yang diikuti oleh warga di satu kampung. Tradisi badulang biasanya diadakan pada hari kedua atau ketiga lebaran dan diisi dengan berbagai kegiatan seperti bermain games tradisional, pertunjukan seni, dan lain-lain. Tradisi badulang ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga dan memperkuat kebersamaan dalam masyarakat.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews