Pendiri Google Temui Dua Menteri, Ini Misinya

Pendiri Google Temui Dua Menteri, Ini Misinya

Pendiri Google Sergey Brin. (foto: ist/cnn)


BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Salah seorang pendiri Google, Sergey Brin sedang berada di Jakarta. Brin melakukan sejumlah agenda selama di Indonesia.

Brin bertemu Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk membicarakan pengembangan kerjasama dalam bidang pariwisata antara pemerintah Indonesia dengan Google yang telah dilakukan sejak tahun 2015. Menteri Arief menilai kerjasama itu sangat membantu pariwisata Tanah Air, terutama dalam hal branding dan periklanan.

Ia memaparkan, jumlah pengunjung situs pariwisata resmi Kemenpar Indonesia, travel naik 600 persen atau enam kali lipat sejak bekerjasama dengan perusahaan mesin pencari online terbesar di dunia itu.

"Kita harus tahu bahwa lifestyle orang sudah berubah. Costumer sudah banyak yang menggunakan mobile atau digital. 70 persen wisman sudah pakai payment digital. Jadi kita harus memperbanyak digital marketing. Google adalah mitra utama Kemenpar untuk mengimplementasikan digital marketing," jelas Arief seusai konferensi pers bersama bos Google Sergey Brin di Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Monas, Jakarta Pusat, Senin (28/12/2015).

Menurut dia, setelah tahun 2015 promosi pariwisata Indonesia difokuskan ke lima negara yakni Singapura, Malaysia, Thailand, Australia dan Jepang, tahun 2016 mendatang Kemenpar akan menyasar seluruh dunia.

Ia menambahkan setelah Google membuat street view Candi Borobudur, viewers atau pengunjungnya luar biasa hingga mencapai jutaan orang. Saat itu Kemenpar meminta agar street view Candi Borobudur diletakkan di landing page Google.

"Jadi tahun 2016 menyasar ke seluruh negara karena di digital marketing, semakin banyak negara sasarannya, harga per satuannya semakin murah. Dia bisa spesifik, jadi bisa digunakan untuk mempromosikan ke orang-orang yang memang suka wisata bahari dan kebudayaan. Jadi bisa menyasar langsung," ungkap Arief.

Ia menambahkan pasar pariwisata Indonesia terdiri dari dua yaitu lokal dan mancanegara. Maka dari itu, untuk menyasar pasar wisatawan mancanegara, pemerintah harus menggunakan media dan blogger global. Hal tersebut menurutnya tidak bisa dihindari.

Sedangkan Direktur Marketing Communication Mancanegara Kemenpar, Noviendi Makalam, mengungkapkan kerjasama pemerintah Indonesia dan Google dalam bidang pariwisata adalah dengan memasang iklan di Google dan Youtube. Ia juga mengatakan nantinya Google akan membantu membuat Google Plus khusus mengenai Indonesia.

"Semacam micro site. Banyak negara yang sudah punya. Jadi semua yang ada di seluruh dunia di-capture Google, diletakkan di situ. Lalu kita minta agar kalau orang buka Google di luar negeri untuk search tentang Indonesia, jangan berita buruk duluan yg keluar," kata Noviendi saat ditemui di kesempatan yang sama.

Menteri Arief menambahkan kunjungan Sergey ke Indonesia saat ini, salah satunya adalah untuk membahas kerjasama dengan Kemenpar dalam pembuatan Google Underwater Street View di beberapa destinasi wisata di Tanah Air yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya.

Selain dengan Menteri Pariwisata, Brin juga menyempatkan diri menemui Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. Ia juga melakukan perjalanan ke Raja Ampat, Papua.

Rudiantara mengatakan ada beberapa hal yang ingin ia sampaikan kepada Brin. "Saya bicara tentang kelanjutan Project Loon dan program 1.000 startup," ucap Rudiantara, Senin (28/12/2015).

Dalam pertemuan kali ini, Rudiantara berkata hendak menindaklanjuti pembicaraannya soal balon udara Google saat ia ke Amerika belum lama ini.

Menurut rencana, uji coba penyebaran akses Wi-Fi dengan teknologi 4G LTE dari balon udara Google dan jaringan operator seluler di Indonesia ini akan dimulai pada 2016 terutama kawasan Indonesia timur, memanfaatkan spektrum 900 MHz milik tiga operator besar Indonesia.
 
Selain itu, Rudiantara juga punya misi bersama pelaku industri kreatif untuk mencetak 1.000 pengusaha teknologi berkualitas pada tahun 2020 dengan total valuasi US$ 10 miliar. Upaya mencapai misi tersebut salah satunya dilakukan dengan memelajari ekosistem matang ekonomi digital dari Amerika Serikat (AS).

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews