Tak Boleh Disepelekan, Begini Jadinya Efek Skip Sahur pada Tubuh

Tak Boleh Disepelekan, Begini Jadinya Efek Skip Sahur pada Tubuh

Ilustrasi sahur. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Nattakorn Maneerat)

Jakarta - Sahur merupakan momen untuk mengisi energi sebelum kembali menjalani ibadah puasa. Sebab, tubuh akan kehilangan nutrisi lantaran tidak makan dan minum selama belasan jam.

Namun, sebagian orang sengaja melewatkan sahur dengan alasan lantaran bangun kesiangan atau tidak memiliki napsu makan pada dini hari. Lantas, apakah ada pengaruh melewatkan sahur bagi kesehatan?

Spesialis Penyakit Dalam dari RS Ciptomangunkusumo dr Dicky Tahapary, PhD, SpPD-KEMD FINASIM menuturkan bahwa puasa Ramadan mirip dengan diet puasa atau intermittent fasting. Namun, ia menegaskansahur tetap penting untuk dilakukan.

"Kalau misalnya skip sahur, jadi model IFnya lebih panjang lagi, jadi harus dipantau," kata dr Dicky via detikom usai konferensi pers Beat Diabetes Warrior di Gedung IMERI FKUI, Jakarta Pusat, Selasa (5/4/2023).

"Kenapa sahur ini penting? Karena kalau berpuasa terlalu lama, proses metabolisme tubuh kita juga akan berubah," lanjutnya.

dr Dicky menambahkan, selama berpuasa tubuh kehilangan sebanyak 20 persen. Jika seseorang melewatkan sahur, maka jumlah kalori yang hilang akan lebih banyak.

"Orang selama bulan puasa itu asupan kalorinya turun rata-rata 20 persen dibandingkan di luar bulan puasa. Apalagi kalau sahurnya diskip, itu bisa 40 persen," pungkasnya.

Gangguan keseimbangan tubuh merupakan dampak dari puasa tanpa sahur yang perlu diwaspadai. Kondisi tersebut terjadi karena kebutuhan energi yang tidak tercukupi selama berpuasa menyebabkan tubuh mudah goyah dan lemas.

Bahaya skip sahur juga disampaikan ahli gizi dr Christopher Andrian, M Gizi, SpGK dari RS Siloam TB Simatupang. Ia sering melewatkan makan ketika sahur dapat menimbulkan masalah jangka panjang. Orang berisiko mengalami defisiensi terutama protein.

"Bayangin kalau dia sahur nggak makan. Cuma minum air putih doang terus baru makan lagi jam 6 sore. Berarti dia harus memenuhi kebutuhan harian hanya 1 kali makan. Itu akan terjadi risiko defisiensi. Paling sering defisiensi protein. Lama-lama rambutnya rontok, kulitnya kering karena asupan protein harian nggak tercukupi," papar dr Christopher.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews