Rumah Korban Longsor Serasan Natuna Bakal Dibangun Ulang, Target Selesai Akhir Tahun

Rumah Korban Longsor Serasan Natuna Bakal Dibangun Ulang, Target Selesai Akhir Tahun

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. (Foto: Margaret/Batamnews)

Batam, Batamnews - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad mengungkapkan bahwa rumah para korban bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna akan dibangun kembali. Saat ini lokasi rumah warga telah dipetakan.

“Untuk relokasi rumah warga, sudah dipetakan. Tadi rombongan Kementrian PUPR termasuk pak menteri telah berkunjung ke Serasan,” ujar Ansar saat di Batam, Jumat (10/3/2023).

Ia menjelaskan, pembangunan rumah warga pasca bencana tanah longsor akan segera dilaksanakan, diperkirakan akan selesai dalam waktu 8-9 bulan mendatang.

“Nanti rumahnya dibangun dengan pola seperti puzzle, tipe 36 tapi rencana lahan 90 meter,” katanya.

Baca juga: Kondisi Terkini Evakuasi Korban Longsor di Serasan Natuna, Sudah 34 Jenazah Ditemukan

Tidak hanya membangun rumah, pihaknya juga akan memperlengkapi infrastruktur dan jalan penghubung. Selain itu, ia berencana akan membangun aula besar dan taman bermain.

“Mudah-mudahan bisa membangun semangat psikologis masyarakat di sana,” jelasnya.

Dalam proses pembangunan rumah baru untuk warga ini, untuk sementara waktu warga dapat ditempatkan di rumah saudara mereka atau mengontrak rumah.

“Pastinya psikologis warga di sana cukup berat, mungkin mereka tidak berani menempati lagi rumah mereka,” ucapnya.

Baca juga:  Fokus Tangani Bencana, Pemko Batam Usulkan Pembentukan BPBD

Sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri telah menyalurkan anggaran senilai Rp 1 miliar. Dana tersebut dipergunakan untuk keperluan mendesak bagi warga korban longsor maupun operasional.

“Untuk logistik sebesar Rp 300 juta, dan Rp 700 juta untuk operasional melalui Pemda,” kata dia.

Selain itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah memberikan bantuan senilai Rp 1 miliar, untuk kegiatan insidentil. Ansar menyebutkan saat ini BNPB bersama BRIN melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.

“Cuaca mulai membaik. Korban-korban yang ditemukan sudah berjumlah 33 orang, tinggal 19 orang lagi, mudah-mudahan bisa di update,” ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews