Pemprov Kepri Dorong Ekspor Produk Lokal dengan Bantuan Alat Sterilisasi, Bidik Pasar Luar Negeri

Pemprov Kepri Dorong Ekspor Produk Lokal dengan Bantuan Alat Sterilisasi, Bidik Pasar Luar Negeri

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat menyerahkan bantuan alat sterilisasi di kawasan Tunas 2. (Foto: ist)

Batam, Batamnews - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memberikan bantuan senilai Rp 1 miliar kepada pabrik pengalengan Rumah Bungkus Radja Isha di Kawasan Tunas 2, Batam, Senin, (27/2/2023).

Bantuan tersebut berupa satu alat sterilisasi yang akan diujicoba terlebih dahulu sebelum produk-produk hasil sterilisasi dari pengalengan diluncurkan. Peluncuran produk diharapkan dilakukan pada akhir Mei atau Juli mendatang.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengakui bahwa nilai bantuan tersebut masih terbatas dan perlu dianggarkan dalam APBD Perubahan. Namun, dengan alat sterilisasi ini, Ansar berharap dapat menjawab persoalan pengemasan produk, khususnya produk makanan yang diproduksi di Batam.

“Produk yang dikemas sangat beragam, nanti kalau ada kabupaten/kota yang butuh juga, nanti bisa difasilitasi bisa ikut program ini. Sementara ini, masih hanya di Batam saja,” ujar Ansar.

Ia percaya bahwa dengan alat ini, produk makanan tersebut dapat memenuhi standar sterilisasi dan dapat disasar ke pasar luar negeri, terutama Singapura.

“Sekarang ini kita pelajari dulu rasanya, bagaimana rasa produk makanan itu sebelum dan setelah disterilisasi, jangan sampai berubah,” katanya.

Ketua Koperasi Rumah Bungkus Radja Isha, Rachmayanti Dewi, mengatakan bahwa alat sterilisasi tersebut sangat membantu pihaknya. Saat ini, pengemasan menjadi persoalan besar bagi koperasi tersebut karena makanan tidak tahan lama dan tidak banyak menggunakan pengawet.

Dengan alat sterilisasi ini, koperasi tersebut dapat memastikan produknya bebas bakteri tanpa menggunakan pengawet dan bahan tambahan makanan lainnya.

“Memang pengemasan jadi persoalan, pasarnya ada tapi makanan tidak tahan lama. Karna tidak banyak yang pake pengawet, kalau sterilisasi tidak boleh pake pengawet dan bahan tambahan makanan lain,” ujarnya.

Rachmayanti juga menyatakan bahwa koperasinya telah melakukan uji F nol, yaitu uji nol bakteri dalam kaleng dengan balai besar jasa industri. Selain itu, koperasi tersebut telah mengajukan izin BPOM pusat. Produk yang akan disterilisasi adalah ikan daun kari, ayam pecak, rendang jamur, ikan asam pedas, dan sambal bilis tanak.

Koperasi Rumah Bungkus Radja Isha menargetkan omset pada tahap awal sebesar Rp 500 juta hingga Rp 2,7 miliar. Setiap hari, koperasi dapat memproduksi hingga tiga batch, setiap batch terdiri dari 200 kaleng.

Koperasi tersebut terdiri dari 20 orang yang berada di Batam, Jakarta, bahkan di Garut. Pihaknya mulai melakukan ekspor sejak tahun 2017 dan berharap dapat mengekspor produknya ke Singapura pada bulan Oktober mendatang.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews