Kisruh Lahan Sei Nayon, Perusahaan Sesalkan Pernyataan Legislator Kepri Uba Sigalingging

Kisruh Lahan Sei Nayon, Perusahaan Sesalkan Pernyataan Legislator Kepri Uba Sigalingging

Direktur PT Kammy Mitra Indo, Izzy Samsu Marsin. (Foto: ist/batamnews)

Batam, Batamnews - Polemik lahan di Sei Nayon, Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau, masih terus berlanjut. Perusahaan pengembang, PT Kammy Mitra Indo menyesalkan pernyataan anggota DPRD Kepri, Uba Sigalingging.

Direktur PT Kammy Mitra Indo, Izzy Samsu Marsin, menilai pernyataan Uba bentuk provokasi. Ia menyayangkan Uba yang menyuruh masyarakat melawan. 

"Dia (Uba) itu bukan memberikan edukasi yang benar, malah ia memprovokasi warga melawan hukum, buktinya ada yang sekarang lagi viral video Uba yang menyebut "lawan" ke pihak perusahaan pemilik lahan sah di Sei Nayon," kata Izzy, Senin (27/2/2023).

Saat itu, warga di RW 12 Sei Nayon sedang mengadakan gotong royong. Di kegiatan tersebut, dihadiri juga oleh Uba Sigalingging, pada Minggu (26/2) kemarin. 

"Jangan karena popularitas, Uba melegalkan praktik jual beli lahan ilegal yang terjadi di lokasi Sei Nayon," katanya.

Baca: Uba Sigalingging Dengarkan Keluhan Warga soal Polemik Lahan di Sei Nayon

"Saya sangat menyayangkan sikapnya, demi meraih popularitas sudah nyata-nyata ada yang salah pun tidak diperdulikannya. Bukan mencarikan solusi malah memprovokasi warga untuk melawan", tambah dia.

Kalau memang benar-benar bela rakyat, lanjut Izzy, Uba seharusnya mencarikan solusi, bukan malah melindungi mafia tanah di Sei Nayon. 

"Saya tegaskan kembali, Uba hanya mencari popularitas tanpa memberikan solusi. Solusi yang diberikannya kepada warga Sei Nayon hanya provokasi," tutupnya. 

 

Sebelumnya, warga Sei Nayon menyampaikan keluhan soal kisruh lahan kepada Uba. Ketua RW 12, Anwar Effendi Dalimunthe mengatakan, bahwa hingga saat ini warga tak mau direlokasi. 

Dia harap ada win-win solution dari pemerintah yang tak merugikan masyarakat.

"Warga bersedia membayar WTO dengan harga yang pantas. Kalau ini tidak ada penyelesaian kami akan turun aksi dengan massa yang lebih besar," ujarnya.

Ketua RT 1, Abdul Rahim dan Ketua RT 2, Mukhtar menyebut hal senada. Ia menyebut jika Sei Nayon menjadi satu kesatuan dalam persoalan tersebut.

Tokoh pemuda setempat, Nurhadi Hasibuan mengatakan, masyarakat tetap kompak dan tidak terpengaruh dengan isu-isu yang beredar. Juga warga menginginkan satu hal yakni hak atas lahan

"Sampai saat ini masyarakat tetap dalam keadaan kondusif. Kalau diganggu masyarakat akan lawan," ujar dia.

Baca: Polemik Lahan Sei Nayon Batam: Warga dan Perusahaan Belum Ada Titik Temu

Sementara tokoh masyarakat setempat, Deli Nurlaili mengharapkan agar lahan tersebut dikuasai oleh masyarakat dengan legalitas yang jelas.

"Dari tahun 2000 kita berjuang, ini tempat anak cucu saya. Kalau namanya ingin menguasai itu jangan di sini, kami berjuang mati-matian. Pemerintah dengarkanlah. Kami sanggup membayar WTO. Ini menjadi tempat bibit generasi bangsa," kata dia.

Sementara itu, Uba Sigalingging sangat antusias dengan riuh warga yang semangat menuntut hak hidup mereka di Sei Nayon.

Kata dia, negara tidak boleh mengabaikan dan mendiskriminasi warga dalam hak atas pemukiman. Lewat gotong-royong itu, Uba harap warga bersatu.

"Pertama rasa hormat kepada warga Sei Nayon bersatu bersama memperjuangkan hak. Kami hadir untuk memberikan dukungan atas perjuangannya," pungkas Uba.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews