Kronologi Gadis 11 Tahun di Kamboja Meninggal Akibat Infeksi Flu Burung

Kronologi Gadis 11 Tahun di Kamboja Meninggal Akibat Infeksi Flu Burung

Ilustrasi unggas pembawa flu burung. (Foto: Getty Images/Brandon Bell)

Batam - Seorang gadis berusia 11 tahun di Kamboja meninggal dunia setelah terinfeksi flu burung. Diberitakan BBC, gadis yang berasal dari provinsi pedesaan Prey Veng, Kamboja, didiagnosis dengan virus H5N1 pada hari Rabu (22/2/2023).

Namun sebelumnya dia sempat mengalami demam tinggi dan batuk terus menerus pada 16 Februari. Setelah dilakukan pemeriksaan, hasil laboratorium menunjukkan adanya infeksi flu burung H5N1.

Ketika kondisinya memburuk, dia dipindahkan ke Rumah Sakit Anak Nasional di Phnom Penh tetapi meninggal tak lama setelah diagnosisnya pada 22 Februari.

Kementerian Kesehatan Kamboja kemudian melakukan tes pada 11 kontak erat dan menemukan bahwa ayah gadis tersebut juga terinfeksi namun tidak bergejala. Otoritas kesehatan Kamboja mendesak masyarakat untuk tidak menangani hewan dan burung yang mati atau sakit, dan untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan jika ada yang mencurigai mereka telah terinfeksi oleh penyakit tersebut.

Kamboja terakhir mencatat kasus flu burung pada 2014. Satu dekade sebelumnya, tercatat 56 kasus infeksi H5N1 pada manusia, 37 di antaranya fatal.

Kasus flu burung pada manusia jarang terjadi, karena manusia tidak memiliki reseptor di tenggorokan, hidung, dan saluran pernapasan bagian atas yang rentan terhadap jenis virus tersebut. Orang yang bekerja dengan unggas yang terinfeksi berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi.

WHO telah mencatat delapan kasus infeksi H5N1 pada manusia sejak 2021, termasuk di China, India, Spanyol, Inggris, dan AS. Jenis virus baru yang sangat menular menginfeksi burung di seluruh dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bekerja sama dengan pihak berwenang Kamboja setelah muncul dua kasus flu burung H5N1 pada manusia, ditemukan pada satu keluarga di negara tersebut. Salah satunya yakni gadis berusia 11 tahun yang meninggal dunia.

Direktur kesiapsiagaan dan pencegahan epidemi dan pandemi, Dr Sylvie Briand, menyebut situasi peningkatan kasus pada burung dan mamalia baru-baru ini mengkhawatirkan. Menurutnya, WHO sedang meninjau penilaian risiko global terkait perkembangan terakhir temuan kasus flu burung.

"Situasi global H5N1 mengkhawatirkan mengingat meluasnya penyebaran virus pada burung di seluruh dunia dan meningkatnya laporan kasus pada mamalia termasuk manusia," beber Briand.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews