Orang Tua Wajib Tahu, Berikut 3 Ciri Anak Terkena Diabetes

Orang Tua Wajib Tahu, Berikut 3 Ciri Anak Terkena Diabetes

Ilustrasi

Jakarta - Diabetes tidak hanya dialami orang dewasa. Anak-anak juga bisa terkena diabetes, terutama diabetes tipe 1. Dari data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) per Januari 2023 tercatat 1.645 anak mengalami diabetes.

Diabetes yang dialami anak memang didominasi tipe 1. Tapi hampir 10 persen anak dari data tersebut justru mengalami diabetes tipe 2 yang kerap dikaitkan dengan gaya hidup dan konsumsi makanan tidak sehat.

Anak-anak yang didiagnosis terkena diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2 ini tersebar di 15 kota. Dengan kasus terbanyak berasal dari Jakarta dan Surabaya. Namun, IDAI meyakini angka sebenarnya lebih dari yang tercatat saat ini.

Menurut Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Muhammad Faizi masih banyak orang terutama orang tua yang belum paham dengan penyakit diabetes anak.

Biasanya, mereka mengabaikan gejala-gejala yang muncul di awal. Kebanyakan baru membawa anak ke fasilitas kesehatan ketika kondisinya sudah sangat parah

"Sering sekali 60-70 persen orang tua saat datang anak sudah parah, jadi sesek (sesak) tidak sadar, darahnya asam sekali, dan biasanya sudah koma," kata Faizi saat dihubungi melalui humas eksternal IDAI, Senin (7/2/2023).

Lantas, apa saja gejala diabetes, terutama tipe 1 yang banyak dialami anak? Agar para orang tua bisa lebih waspada, berikut gejalanya:

1. Banyak minum

Ketika anak kerap merasa kehausan, tapi intensitas minumnya melebihi batas normal, para orang tua harus waspada. Anak banyak minum bisa menjadi salah satu gejala diabetes dini.

2. Sering kencing

Selain banyak minum, anak juga jadi lebih sering kencing. Bahkan anak bisa ngompol di usianya yang cukup besar. Kata Faizi, kadar gula darah yang melonjak membuat pengeluaran urine lebih banyak. Hal inilah yang membuat anak lebih sering kencing dari biasanya.

3. Mudah lapar tapi berat badan turun drastis

Anak yang mengalami diabetes lebih mudah lapar dan biasanya makannya banyak. Tapi berat badannya justru turun drastis.

Kata Faizi hal ini bisa terjadi karena gula darah tidak dapat masuk ke sel akibat kurangnya insulin. Sehingga sel-sel tubuhnya tidak memiliki energi untuk beraktivitas. Oleh karena itu, rasa lapar pun lebih mudah datang.

"Gula di dalam darah tetap tidak dapat masuk ke sel. Jaringan lemak dan otot tubuh dipecah sebagai bahan energi untuk tubuh, sehingga terjadilah penurunan berat badan," Kata dia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews