Ngeri! Dokter Paru Sebut Uap Vape Bisa Picu Kondisi Langka 'Popcorn Lung'

Ngeri! Dokter Paru Sebut Uap Vape Bisa Picu Kondisi Langka

Ilustrasi x-ray paru-paru. (Foto: Getty Images)

Batam - Gangguan pernapasan 'popcorn lung' kerap disebut sebagai ancaman bagi para pengguna vape dan rokok elektrik. Padahal banyak orang meyakini, efek vape lebih enteng dibandingkan rokok batangan atau konvensional. Apa itu sebenarnya 'popcorn lung'?

Menurut spesialis paru RS Persahabatan dan Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K), istilah 'popcorn lung' kemungkinan mengacu pada putih-putih yang timbul di paru-paru akibat inflamasi, khususnya pada pengguna vape dan rokok elektrik. Sebab ditegaskannya, penggunaan vape pun bisa memicu penyakit pernapasan layaknya rokok konvensional.

"Vape itu uap yang dihisap sehingga masuk ke paru-paru atau saluran napas yang ada uapnya akan menimbulkan inflamasi. Iritasi di saluran napas sehingga kemudian menjadi batuk-batuk dan pada pasien-pasien asma atau PPOK akan terjadi sesak," jelasnya dalam diskusi daring, Sabtu (14/1/2023).

"Kemudian kalau sampai timbul peradangan, itu ada bercak-bercak. Karena bercaknya itu disebut seperti putih-putih seperti popcorn," sambung dr Erlina.

Memang benar, mengacu pada penelitian, kadar nikotin dan zat berbahaya pada vape dan rokok elektrik terhitung lebih rendah dibandingkan rokok batangan atau konvensional. Namun kecenderungannya, pengguna vape akan menghisap berkali-kali sehingga ujung-ujungnya, paparan nikotin yang masuk ke dalam tubuh sama saja dengan penggunaan rokok biasa.

Terlebih dr Erlina menjelaskan, paparan nikotin dari 30 hisapan vape sebenarnya sama saja dengan 1 batang rokok yang dibakar.

"Ini tidak bisa menggantikan rokok biasa dan bukan modalitas untuk berhenti merokok. Kenapa? Karena rokok elektrik ini awalnya waktu pertama kali diciptakan memang didesain untuk transisi para perokok yang biasa untuk berhenti merokok. Ya sudah pakai vape dulu yang diinhalasi karena kadarnya dibikin rendah. Komponennya juga nggak sebanyak rokok," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews