Twitter Diretas, 200 Juta Alamat Email Pengguna Bocor

Twitter Diretas, 200 Juta Alamat Email Pengguna Bocor

Twitter. (Foto: Getty Images)

London - Peretas diduga mencuri alamat email lebih dari 200 juta pengguna Twitter dan kemudian memampangnya di forum online.

Seorang peneliti keamanan, Alon Gal, mengatakan bahwa pelanggaran tersebut sayangnya akan menyebabkan lebih banyak peretasan, phishing yang ditargetkan, dan doxxing atau mengungkap data orang lain secara online. Demikian dilaporkan Reuters.

Ia yang juga salah satu pendiri firma pemantauan keamanan siber Israel, Hudson Rock, menyebut aksi tersebut merupakan salah satu kebocoran paling signifikan yang pernah terjadi.

Baca: Rentan Diretas, Google Minta Pengguna Segera Update Google Chrome

Twitter belum mengomentari laporan tersebut, yang pertama kali diposting Gal di media sosial pada 24 Desember, dan belum menanggapi pertanyaan tentang pelanggaran tersebut sejak tanggal tersebut.

Tidak jelas tindakan apa yang diambil Twitter untuk menyelidiki atau memperbaiki masalah tersebut.

Tangkapan layar forum peretas, tempat data muncul Rabu (4/1/2023) lalu, kini beredar luas secara online.

Tidak ada indikasi identitas atau lokasi peretas di balik pelanggaran tersebut.

Baca: Twitter Tangguhkan Akun Sejumlah Jurnalis Peliput Elon Musk

Itu bisa terjadi paling cepat tahun 2021, sebelum Elon Musk mengambil alih perusahaan tahun lalu.

Klaim tentang ukuran dan ruang lingkup pelanggaran bervariasi, dengan pada bulan Desember dilaporkan bahwa 400 juta alamat email dan nomor telepon telah dicuri.

Pelanggaran besar di Twitter mungkin menarik bagi regulator di kedua sisi Atlantik.

Komisi Perlindungan Data di Irlandia, tempat Twitter berkantor pusat di Eropa, dan Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (AS) memantau kepatuhan perusahaan Elon Musk terhadap aturan perlindungan data Eropa dan perintah persetujuan AS.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews