Cerita Zulfikar, Raup Cuan Puluhan Juta Tiap Bulan dari Bisnis Tikus

Cerita Zulfikar, Raup Cuan Puluhan Juta Tiap Bulan dari Bisnis Tikus

Ilustrasi (Foto: Greeners.Co)

Jakarta - Ternak tikus putih bisa menghasilkan cuan hingga puluhan juta tiap bulan. Hal ini dibuktikan oleh Muhammad Zulfikar, pemilik akun instagram @rosella_mencit yang sukses raup untung dari ribuan tikus yang dipeliharanya.

Dengan memaksimalkan lahan seluas 40 meter persegi, Zulfikar mampu menampung tikus-tikus putih mulai dari anakan hingga indukan. Ia menjelaskan, ada beberapa jenis tikus yang ada di halaman belakang rumahnya yaitu tikus rat, mencit, dan African Soft Four (ASF).

Tikus-tikus itu dijual untuk kebutuhan pakan hewan reptil oleh para kolektor reptil serta kebutuhan kegiatan di laboratorium.

"Untuk tikus kita jual nggak pernah hitung berapa jualnya, karena tergantung kebutuhan customer. Kadang-kadang kebutuhan customer berbeda-beda tergantung dari peliharaan itu sendiri. Banyak atau nggak tergantung. Sehari (terjual) kurang lebih 50 ekor," ujar Zulfikar melansir detikcom, Kamis (29/12/2022).

Harga tikus yang dijual cukup bervariasi mulai dari Rp 5000 hingga Rp 40.000 per ekor. Dari situ, ia pun mantap menyebut jumlah omset. Minimnya biaya operasional membuat pendapatan kotor per bulannya bisa dua kali lipat dari modal awalnya.

"Kalau untung, dulu 2017 kurang lebih hampir 4 sampai 5 juta. Omset. Kalau bersihnya waktu itu bisa 2 juta per bulan kurang lebih," ujarnya.

Menurut Zulfikar, ada beberapa kendala yang dihadapinya dalam menjalani usaha ini. Seperti peternakan jenis hewan lain, kebersihan sanitasi kandang perlu diperhatikan guna minimalisir bau dari kotoran tikus.

"Orang pikir pasti jorok kotor, sementara kita bisa lihat sendiri selama kebersihannya dijaga pasti tidak bau," tuturnya..

Zulfikar mengatakan, awalnya dari coba-coba, kini bisnis ternak tikus menjadi penghasilan utama. Peluang ternak tikus dilihat dari tingginya peminat hewan reptil perliharan di kawasan Jabodetabek.

"Kebutuhan di pakan sangat tinggi, kenapa kita enggak main ke pakan? Karena pada dasarnya kebutuhan pakan reptil buat konsumen tinggi. Kayak orang hobi hewan, kita (bisnis) ke pakan aja, enggak perlu ke binatang. Jadi saya jalani tikus ini karena lihat kebutuhan, makanya milih tikus, karena tikus itu kebutuhan tinggi," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews