KEK Nongsa Resmi Beroperasi, Diberi Target Investasi Sebesar Rp 40 Triliun

KEK Nongsa Resmi Beroperasi, Diberi Target Investasi Sebesar Rp 40 Triliun

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Elen Setiadi dan Direktur Utama PT Tamarin, Michael Wiluan beserta sejumlah pejabat BP Batam saat memberikan keterangan kepada wartawan. (Foto: Margaretha/Batamnews)

Batam, Batamnews - Kementrian Koordinator (Kemenko) Perekonomian RI menyerahkan Surat Keputusan (SK) Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tentang penetapan beroperasinya KEK Nongsa. SK tersebut diserahkan di Nongsa Point Marina, Batam, Sabtu (3/12/2022).

 

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Elen Setiadi mengatakan terbentuknya KEK melalui beberapa tahapan. Pada tahan pertama yaitu persiapan, proses pengusulan sampai ditetapkan Peraturan Pemerintah (PP) yaitu PP nomor 68 tahun 2021 telah dilalui KEK Nongsa.

“Dan setelat PP tersebut ditetapkan, pengusul KEK dalam hal ini badan usaha pembangunan dan pengelola KEK yaitu PT Tamarin diberi kesempatan 3 tahun menyiapkan pengoperasian kawasan,” ujarnya saat menyerahkan SK penetapan pengoperasian KEK Nongsa.

Persiapan pengoperasian kawasan menyangkut, pembangunan infrastruktur yang melingkupi: jalan, listrik, drainase, air bersih, limbah dan lainnya sehingga kawasan tersebut layak beroperasi.

“Dengan begitu, dia (PT Tamarin) sudah bisa mengundang investor untuk masuk dan memulai kegiatannya,” katanya.

Dengan penetapan KEK Nongsa, Elen menyebutkan PT Tamarin diberikan target investasi oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartanto mencapai  4 Miliar Dolar Amerika Serikat pada tahun lalu. Namun setelah dilakukan perhitungan dan probabilitas sampai tahun 2030, dan dikalkulasikan dalam rupiah maka mencapai Rp 40 triliun.

“Dan hari ini nilai investasinya, baik yang dilakukan oleh Tamarin atau pelaku usaha yang sudah masuk itu sekitar Rp 2,6 triliun. Targetnya ini bisa menciptakan lapangan kerja baru, dan lapangan kerja yang sudah tersedia 1.600 pekerja,” jelasnya.

Pihaknya menginginkan KEK Nongsa menjadi pusat digital. Oleh karena itu, pemerintah mendorong untuk pengembangan KEK Nongsa sebagai Data Center.

Saat ini sudah ada 3 investor yang akan berinvestasi membangun pusat data di kawasan tersebut, di antaranya Data First, GDS Holding Ltd dan Pusat Data Nasional milik pemerintah.

“Kami harapkan data center nasional pada akhir 2023 sudah selesai dan dapat beroperasi,” kata Dia.

Pemerintah juga mengharapkan Nongsa dapat memanfaatkan kerjasama yang lebih erat dengan Singapura, untuk menjadi pusat digital di wilayah regional dan internasonal.

“Selain digital, kami melihat ada infinite studio yang juga dapat menjadi pusat pengembangan ekonomi kreatif dan digital. Ini adalah pola bisnis baru yang kami harapkan di kawasan untuk bisa mengembangkan pariwisata, animasi studio, kemudian digital,” katanya.

Sebagai bentuk dukungan pengoperasian KEK Nongsa, Menko Perekonomian menetapkan salah satu pejabat BP Batam sebagai pelaksana tugas administrator di KEK tersebut.

“Jadi layanan administratif dilakukan oleh administrator di batam yg melayani 2 KEK, KEK Nongsa dan KEK BAT (Batam Aero Technic), yang hari ini kami serahkan untuk KEK Nongsa,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Tamarin, Michael Kristian Wiluan mengatakan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan infrastruktur, di antaranya jalan, air, tower, fiber optik. Dengan persiapan tersebut, menurutnya perusahaan luar negeri memberikan ekspektasi yang tinggi setelah melihat kondisi di lapangan.

“Data center mereka sudah mulai dikerjakan dalam beberapa tahun yang akan datang sampai 8 tahun dari sekarang,” ujar Michael.

Dengan target investasi mencapai Rp 40 triliun yang diberikan oleh pemerintah, Michael mengaku optimis dapat mencapat target tersebut. Karena selama 30 tahun lebih, pihaknya telah berinvestasi di Nongsa.

“Nongsa adalah tempat yang sangat strategis, dekat dengan Singapura dan Malaysia, juga jadi gerbang masuk ke Indonesia,” ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews