Jakarta - Bisnis minuman kekinian tengah digandrungi banyak orang termasuk anak milenial. Ada satu solusi praktis sebelum memulai bisnis minuman.

Mengingat budaya nongkrong sudah menjadi gaya hidup, kini banyak orang yang tertarik untuk menjalani bisnis kuliner berupa kafe, waralaba atau tempat nongkrong kekinian.

Biasanya menu yang ditawarkan adalah minuman kekinian dengan berbagai varian rasa. Tak hanya kopi tetapi juga ada menu non kopi. Minuman tersebut kemudian disajikan dengan aneka topping.

Mungkin Mutiara Gemilang Indonesia (MGI) bisa jadi solusinya. Mutiara Gemilang Indonesia adalah pemasok bahan baku minuman kekinian yang cocok untuk bisnis kafe atau waralaba.

Hal tersebut disampaikan oleh Layla, selaku Digital Marketing di MGI, (9/11/22) lalu dalam pameran makanan dan minuman SIAL Interfood 2022 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta.

Layla mengatakan bahwa MGI tidak hanya menyediakan bahan baku saja, tetapi juga memberikan pelatihan bagi yang ingin memulai bisnis kafe.

"Jadi kita di sini bukan cuma jualan bahan baku aja, tapi temen-temen yang ingin memulai bisnis kafe terutama para pemula juga bisa mendapat pelatihan dan tester bahan baku secara gratis," tutur Layla.

Untuk bahan baku yang ditawarkan MGI adalah berupa bubuk minuman, bubuk es krim, sirup, foamer, topping seperti bubble, coffee jelly. Varian rasa yang ditawarkan pun beragam dan anti mainstream.

"Produknya banyak banget pokoknya one step solution untuk bisnis. Kita ada bubuk dengan 11 rasa varian es krim yang baru dan gak mainstream. Gak cuma vanila dan cokelat aja, tapi ada almond, red velvet, cheese cake dan masih banyak," sambung Layla.

Lebih lanjut, Layla juga menuturkan bahwa tidak ada pembelian minimum untuk membagi bahan baku minuman kekinian di MGI. MGI sendiri sudah memiliki tiga cabang dengan banyak agen dan distributor.

"Kita ada tiga cabang, di Jawa Tengah kita di Semarang, Di Jawa Barat ada di Bandung, dan Jawa Timur kita ada di Surabaya. Bukan cuma cabang, kita juga banyak agen dan distributor yang sudah memasok ke seluruh Indonesia," tutup Layla.