Tak Semua Ruas Jalan di Batam Lebar dan Mulus, Ini Buktinya

Tak Semua Ruas Jalan di Batam Lebar dan Mulus, Ini Buktinya

Kondisi jalan di kawasan Legenda Point, Batam Centre yang rusak dan memprihatinkan. (Foto: Juna/batamnew

Batam, Batamnews - Ruas jalan dengan aspal mulus nan lebar menjadi kebanggaan Kota Batam, Kepulauan Riau. Tak jarang, gambar ataupun video jalan mulus ini menghiasi media sosial.

Hal ini juga sering dijadikan tolok ukur kesuksesan pembangunan infrastruktur di Batam.

Namun demikian, masih ada beberapa ruas jalan di Kota Batam, yang kini masih dalam kondisi rusak. Retak dan berlubang di sejumlah tempat.

Satu diantaranya ialah di kawasan Legenda Point, Batam Center. Kondisi jalan rusak parah. Banyak lubang-lubang. Bahkan aspal pun tak lagi terlihat.

Salah seorang warga sekitar, Suryo, mengatakan, jika jalan di kawasan rumahnya memang seperti dianaktirikan. Tak ada perhatian dari pemerintah.

"Ya, seperti ini, lah, kondisinya. Mana ada perhatian dari pemerintah," ujarnya, Sabtu (23/7/2022).

Jalan tersebut diketahui merupakan wewenang atau ranah Pemko Batam. Namun sejak beberapa tahun belakangan, pemerintah seperti tutup mata.

Suryo menambahkan, kerusakan jalan itu mulai terjadi sejak 2015 silam. Puncak kerusakan pada 2017 hingga tahun ini, belum ada dilakukan perbaikan.

Pemko Batam sepertinya harus jeli akan hal ini. Jalan sepanjang sekitar 500 meter itu kondisinya memang sangat memprihatinkan. Ditambah lagi jika musim hujan, tak jarang kawasan Legenda Point terendam banjir.

"Bukan cuma di Legenda Point, masih banyak saya lihat jalan di Batam yang rusak. Segera perbaiki dan jangan menunggu korban," ujarnya.

Selanjutnya....

 

Tambal Menambal Jalan Berlubang

Pemko Batam masih mengupayakan perbaikan jalan-jalan yang dimaksud. Namun hingga saat ini hal tersebut tak dapat terealisasi karena ada hal yang menjadi persoalan.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan, hal yang menjadi kendala pemerintah saat ini dalam melakukan perbaikan jalan ialah anggaran yang terbatas.

"APBD kita memang belum cukup untuk itu (perbaikan jalan). Di 2023 mendatang kita akan memperjuangkan jalan yang rusak untuk di tambal," ujar Amsakar, Kamis (21/7) kemarin.

Jika di hitung, seluruh usulan dari kelurahan dan OPD di Batam, butuh cuan sekitar Rp 9-10 triliun untuk memperbaiki jalan yang rusak. Sedangkan angka sekarang berada di Rp 3,2 triliun.

"Kita lihat nanti di APBD-P. Itu berarti akan ada usulan-usulan yang betul mempertimbangkan skala prioritas. Kebutuhan kita untuk itu Rp 9 sampai Rp 10 triliun, sedangkan duitnya Rp 3 triliun," kata dia.

Di sisi lain, lanjut Amsakar, dalam regulasi plot anggaran menyebut bahwa sektor infrastruktur 30 persen, pendidikan 20 persen dan kesehatan 10 persen.

"Kita hitung itu saja sudah 60 persen, maka tinggal 40 persen berkecamuk. 30 persen lagi untuk belanja kantor dan aparatur, jadi tinggal 10 persen," ujar dia.

Meski demikian, ia mengusahakan agar seluruh aspirasi dan usulan bisa diakomodir. Amsakar pun optimis jika di tahun depan segala keluhan itu dapat terselesaikan.
 
"Kita doakan saja Covid-19 selesai, kunjungan akan meningkat, PAD dan APBD meningkat. Akan semakin banyak Peluang kita untuk mengakomodir aspirasi dari masyarakat. Menjadi pemerintah ini sama seperti menjadi kepala keluarga," pungkasnya.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews