Potret Haru Warga Binaan Melepas Rindu di Rutan Karimun

Potret Haru Warga Binaan Melepas Rindu di Rutan Karimun

Warga binaan rutan Karimun saat menerima kunjungan para keluarga mereka (Foto: Edo/Batamnews)

Karimun, Batamnews - Rasa haru begitu kental terasa dalam ruangan kunjungan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Tanjungbalai Karimun. Suasana itu datang dari para warga binaan ketika berjumpa dengan keluarga mereka, Senin (4/7/2022).

Bagaimana tidak, rasa rindu yang sangat lama tertahan karena tidak bisa bertemu, diakibatkan pandemi Covid-19 yang melanda. Kesempatan itu pun tidak di sia-siakan oleh keluarga dari Warga Binaan Rutan Karimun, yang langsung mendatangi Rutan.

Bahkan, warga binaan yang hendak berjumpa dengan keluarganya juga menggunakan pakaian dan stelan rapi, meskipun dibalut dengan rompi hijau bertuliskan Besukan Rutan Karimun.

Baca juga: Haru, Napi Rutan Karimun Peluk Keluarga saat Besuk Tatap Muka Diizinkan

"Tentu sangat senang sekali, bisa berjumpa langsung dengan keluarga. Karena, bertahun-tahun tidak bisa bertemu karena pandemi," kata seorang Warga Binaan yang akrab disapa Agus Budeg itu.

Tampak sejumlah keluarga yang berkunjung mengantri untuk dapat masuk. Wajah-wajah tegang dan penuh harap agar segera bertemu terpancar saat menunggu.

Sementara itu, dalam ruangan khusus yang dijadikan tempat untuk kunjungan, sangat kental dengan suasana haru. Pelukan dan tangisan yang pecah dari keluarga warga binaan saat bertemu, menambah nuansa yang sangat mengharukan.

"Terimakasih sekali kamu ucapkan pada pihak pemerintah yang telah kembali membuka untuk jam kunjungan kami di Rutan," ujar Agus.

Baca juga: Nama-nama 28 Kades Terpilih dalam Pilkades Serentak di Karimun

Kemudian, seorang keluarga dari warga binaan yang datang untuk berkunjung, juga tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya. Sebab, sejak Covid-19 melanda, pemerintah melakukan pelarangan kunjungan pihak keluarga atau sanak family, dalam menekan penyebaran Covid-19.

"Selama ini komunikasi hanya lewat video call. Waktunya juga tidak bisa lama. Tapi, sekarang sudah bisa berjumpa secara langsung," ujar wanita itu dengan berurai air mata.

Meskipun waktu yang diberikan untuk bertemu hanya 15 menit. Namun, itu dirasa sangat cukup.

"Yang penting dapat bertemu langsung, bisa melihat langsung, nampak dan tau bagaimana kondisinya," ujarnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews