Bukan Demam-Batuk, Ini Gejala Terbanyak Muncul di Gelombang Corona Kali Ini

Bukan Demam-Batuk, Ini Gejala Terbanyak Muncul di Gelombang Corona Kali Ini

Foto: Getty Images/iStockphoto/loops7

Batam - Sejumlah negara termasuk Indonesia kini kembali diterpa lonjakan kasus COVID-19. Kali ini, imbas subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Lantas pada gelombang kali ini, gejala apa yang paling banyak muncul?

Aplikasi studi COVID ZOE melaporkan, sakit kepala menjadi gejala yang paling banyak dilaporkan. Mengingat, aplikasi di Inggris ini digunakan oleh para relawan yang melaporkan kondisi kesehatan dan gejala COVID-19, serta hasil tes COVID-19 positif atau negatif dalam beberapa waktu sejak terinfeksi.

Data yang diberikan kemudian dianalisis oleh peneliti di King's College London yang melacak infeksi di seluruh Inggris. Kemudian, peneliti mengidentifikasi kelompok warga yang paling berisiko dan wilayah yang paling memiliki tinggi risiko imbas infeksi virus Corona.

Melalui studi tersebut ditemukan, lebih dari dua per tiga pasien COVID-19 mengalami sakit kepala sebelum menjalani tes dan beroleh hasil positif COVID-19. Beberapa pasien menderita sakit kepala lebih dulu sebelum mengalami kesulitan bernapas.

Selanjutnya: Risiko Reinfeksi

 

Lebih lanjut, studi ini mengungkap potensi seseorang terpapar subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 setelah pernah terinfeksi Omicron BA.1 atau BA.2. Namun umumnya, kasus reinfeksi tersebut tidak terjadi dalam waktu kurang dari tiga bulan pasca infeksi pertama.

"Pasti ada banyak orang yang terkena COVID di awal tahun yang mendapatkannya lagi, termasuk beberapa dengan BA4 atau BA.5 yang sebelumnya pernah terinfeksi BA.1 atau BA.2 (dalam waktu) hanya empat bulan yang lalu, siapa yang mengira mereka akan dilindungi," ujar pemimpin aplikasi ZOE Health Study Prof Tim Spector, dikutip dari Mirror News UK, Senin (4/7/2022).


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews