Kondisi Terkini Kesehatan Sapi Suspek PMK di Batam: Masih Bergejala

Kondisi Terkini Kesehatan Sapi Suspek PMK di Batam: Masih Bergejala

Ilustrasi

Batam, Batamnews - Sebanyak 202 ekor sapi yang didatangkan dari Lampung Tengah menjadi suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sapi-sapi tersebut tersebar di sejumlah kandang di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Penasehat Asosiasi Pedagang Hewan Ternak Kota Batam, Musofa mengatakan, sapi-sapi yang menjadi suspek PMK masih hanya menunjukkan gejala. Hingga saat ini, belum ditemukan kasus PMK yang terkonfirmasi.

“Masih hanya menunjukkan gejala saja, saya sudah mengecek ke kandang, kemudian saya obati, dan mulutnya langsung kering, dan sudah makan yang banyak,” ujar dia, Sabtu (2/7/2022).

Baca juga: Satgas Awasi Karantina Hewan Ternak Suspek PMK di Batam

Menurutnya, kondisi hewan ternak yang menjadi suspek PMK merupakan hal yang wajar, karena perjalanan yang ditempuh sangat jauh. Dan ditambah lagi ketika tiba di Batam dengan kondisi hujan lebat.

“Selain itu, PKH-nya tidak tertutup, posisinya sudah salah, dari awal sudah diingatkan untuk dimasukkan ke gedung, tapi waktu itu kami belum temukan gedungnya,” jelas Musofa.

Sejauh ini, pihaknya masih terus melakukan pemantauan terhadap hewan ternak yang tiba dari Lampung Tengah. Daerah tersebut sebagai satu-satunya daerah yang dipilih untuk mendistribusikan hewan ternak ke Batam. Karena Lampung Tengah merupakan zona hijau PMK.

Baca juga: Ratusan Ekor Sapi dari Lampung Tengah di Batam Suspek PMK

Kemudian, pada kloter pertama kedatangan hewan ternak dari Lampung Tengah, saat ini hewan-hewan tersebut sudah menyelesaikan masa karantina dan telah ditempatkan di sejumlah kandang di Batam.

“Awalnya di dangas tapi tidak jadi, sekarang sudah ditempatkan di Nongsa, Tembesi dan Sembulang,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 202 ekor sapi dari Lampung Tengah yang tiba di Kota Batam beberapa waktu lalu dinyatakan suspek PMK. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam telah melakukan pengambilan sampel dan dikirimkan ke Balai Veteriner, Bukit Tinggi, Sumatera Barat.

“Kami menemukan sapi yang kami tempatkan di holding ground saat karantina, beberapa ada yang gejala berat, maka kemudian kami ambil sampel air ludah,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Batam, Mardanis, Kamis (30/6/2022).


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews