Samsung Didenda Rp 148 Miliar Karena Iklannya Dianggap Bohong

Samsung Didenda Rp 148 Miliar Karena Iklannya Dianggap Bohong

Foto: Chung Sung-Jun/Getty Images

Jakarta - Bukan hal yang mengherankan jika banyak perusahaan berusaha untuk membuat iklan produknya dengan sebaik mungkin, atau malah berlebihan.

Salah satunya pun dilakukan oleh Samsung, namun sayangnya perusahaan asal Korea Selatan itu harus membayar mahal akibat iklannya yang dianggap menyesatkan publik.

Pada tahun 2019, Samsung Australia dibawa ke pengadilan oleh Australian Competition and Consumer Commission (ACC) sebuah lembaga perlindungan konsumen. Tiga tahun setelah gugatan diajukan, pengadilan memerintahkan Samsung untuk membayar denda sebesar AUD 14 juta atau sekitar Rp 148 miliar.

Sebabnya, iklan Samsung terkait fitur tahan air pada smartphone Samsung dinilai tidak sesuai dengan kenyataannya. Akibat hal ini pun, Samsung dinilai telah melakukan pembohongan publik.

Melansir dari Gizchina, Rabu (29/6/2022) Samsung kerap mengiklankan beberapa smartphone Galaxy seri S, A dan Note yang merupakan smartphone tahan air yang bisa dibawa ke kolam renang dan air laut. Pengadilan menyimpulkan bahwa Samsung telah membuat konsumen bingung dengan iklannya.

Iklan ini dinilai memberikan ekspektasi berlebihan pada konsumen. Mereka berpikiran smartphone ini bisa dibawa masuk ke air, bukan sebatas tahan air. Terlebih lagi, tidak semua perangkat cocok untuk digunakan di kolam renang ataupun air laut.

Siaran pers dari Australian Competition and Consumer Commission menyebutkan sejumlah smartphone Samsung memiliki sertifikat IP68. Daftar tersebut meliputi Galaxy S7, S7 Edge, S8, S8 Plus, Galaxy Note 8, Galaxy A5 dan A7 dari tahun 2017. Perangkat-perangkat tersebut diiklankan oleh Samsung dapat digunakan di kolam renang dan air laut.

ACCC mengatakan bahwa Samsung telah berhasil menjual 3,1 juta unit perangkat yang disebutkan di atas. Iklan menyesatkan tersebut disebutkan ditayangkan mulai Maret 2016 hingga Oktober 2018. Regulator menyatakan, iklan tersebut berhasil mempengaruhi konsumen.

Demikian dengan mempertimbangkan iklan, beberapa pengguna bisa membeli salah satu produk di atas dan bisa saja langsung mengambil foto selfie di dalam air laut.

Mengingat iklan menyesatkan tersebut, rupanya ada banyak keluhan yang masuk. Ada juga pengguna yang membawa perangkat ini untuk berenang dan saat kembali produknya sudah rusak.

Meskipun ada beberapa perangkat yang bisa tahan air, tapi jelas perangkat ini tidak bisa tahan air laut. Sebab, kandungan garam bisa merusak komponen dalam smartphone tersebut

Terlepas dari iklan, kerusakan karena air bukan bagian yang digaransi oleh Samsung Australia. Jadi, pengguna seolah dibiarkan bersama perangkat yang tidak bisa dipakai. Dengan kejadian ini, diharapkan Samsung dapat lebih berhati-hati dengan pembuatan iklan di masa mendatang.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews