PBB: Taliban Halangi Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa Afghanistan

PBB: Taliban Halangi Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa Afghanistan

Ilustrasi.

Jenewa - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyayangkan tindakan pemerintah Taliban yang menghalangi upaya penyaluran bantuan kemanusiaan ke Afghanistan.

Ketua Bantuan PBB Martin Griffiths mengatakan selama pertemuan Dewan Keamanan bahwa PBB dan kelompok bantuan mengalami kesulitan menyalurkan cukup uang untuk menjalankan setelah bank internasional harus berhati-hati karena sanksi terhadap badan dan Amerika Serikat.

“Sistem perbankan formal terus membatasi transfer tunai karena risiko berlebihan yang memengaruhi saluran pembayaran, menyebabkan gangguan pada rantai pasokan.

"Pihak berwenang di Afghanistan juga berperan dalam memilih penerima dan bantuan kepada masyarakat sesuai dengan daftar prioritas mereka sendiri," katanya dilansir Reuters, Sabtu (25/6/2022).

Griffiths mengatakan PBB sedang bekerja untuk memulai sistem Fasilitas Pertukaran Kemanusiaan (HEF) untuk mengubah jutaan dolar menjadi mata uang Afghanistan untuk menyalurkan bantuan, mengekang krisis ekonomi dan menghindari sanksi pemimpin Taliban.

“Oposisi oleh otoritas de-facto telah menghasilkan kemajuan yang terbatas. Masalah ini tidak akan selesai dengan sendirinya,” ujarnya.

Menurut dia, PBB perlu memastikan HEF berjalan lancar selama sistem perbankan resmi Afghanistan belum bisa beroperasi kembali.

Jelas, sekitar setengah dari kelompok bantuan yang disurvei oleh PBB melaporkan kesulitan dalam mentransfer dana ke Afghanistan yang mengalami penurunan 87 persen, Oktober lalu.

"Sebanyak dua pertiga kelompok bantuan melaporkan kekurangan uang tunai di Afghanistan sebagai penghalang bagi program mereka," katanya.

PBB hanya menerima sepertiga dari US$4,4 miliar yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan di Afghanistan tahun ini.

Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan pascagempa di Afghanistan yang menewaskan 1.000 orang di sebuah desa terpencil di provinsi Paktika.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews