Batam, Batamnews - Lembaga peneliti Liberte Institute meluncurkan hasil riset terkait pencalonan sebagai kandidat Wali Kota Batam untuk tahun 2024. Sejumlah nama mencuat.

Yang tak terduga, nama Irwansyah, anggota DPRD Kepulauan Riau, masuk dalam jajaran tiga besar. Bahkan Irwansyah berada di nomor dua dari sisi akseptabilitas. Irwansyah diapit dua tokoh lainnya.

Nama Amsakar Achmad, Wakil Wali Kota Batam saat ini, berada di urutan teratas disusul Marlin Agustina, Wakil Gubernur Kepri yang terjun di politik pada Pemilihan Gubenur Kepri periode 2021-2024. 

Irwansyah saat ini menjabat sebagai Sekretaris Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Kepri. Ia pernah menjadi anggota DPRD Batam selama dua periode. Saat ini ia duduk menjadi anggota DPRD Provinsi Kepri.

Hasil riset yang dipublikasikan Liberte Istitute di tahun ini tersebut, mencatat akseptabilitas Amsakar Ahmad berada di urutan teratas dengan 73,4 persen. Disusul nama Irwansyah dengan 36,5 persen, serta Marlin Agustina dengan 35,9 persen.

"Dari total 20 tokoh yag diriset, Akseptabilitas Amsakar masih teratas, disusul Irwansyah dan Marlin Agustina," kata Direktur Liberte Institute, DR (Can) Indrayadi, M.Si, Selasa, 7 Juli 2022.

Ada dua nama lain yang cukup tinggi Ria Saptarika dan Suryani, namun menurut Indrayadi keduanya tak berniat maju di Pilwako Batam 2024 mendatang. Sedangkan H. Muhammad Rudi tak lagi mencalonkan diri karena batas dua periode sebagai Wali Kota Batam.

"Tiga nama yang diprediksi bakal bertarung adalah Marlin Agustina, Amsakar Achmad, dan Irwansyah. Sedangkan Ria Saptarika menyatakan maju kembali ke DPD RI sedangkan Suryani menyatakan tidak maju," ujar Indrayadi kepada Batamnews, Rabu (8/6/2022). 

Dari sisi popularitas, nama Amskar dan Marlin berada di posisi puncak. Indrayadi mengungkapkan, metode yang digunakan dalam survei tersebut adalah multistage random sampling, dengan margin of error 3,5 persen.

Menurut Indrayadi, akseptabilitas ini tentu akan menentukan kualitas popularitas tokoh, dimana Amsakar dalam data popularitas berada di 84,4 persen, sedangkan akseptabilitas 73,4 persen, sehingga ada irisan sekitar 11 persen yang mengenal tapi tidak menyatakan suka.

Begitu juga Irwansyah, poplaritas tercatat 46,5 persen, sedangkan akseptabilitas 36,5 persen. Atau dengan kata lain, margin 10 persen adalah mengenal namun tidak menyatakan suka.

Irwansyah

Posisi ketiga akseptabilitas Marlin Agustina 35,9 persen, sedangkan popularitasnya 53,5 persen atau berkisar 19,6 persen.

"Ini harus dicermati, terlihat kualitas popularitas Amsakar cukup meyakinkan, 84,4 persen berbanding 73,4 persen, dan yang paling meyakinkan posisi Irwansyah dengan kualitas popularitas 46,5 berbanding 36,5.

Marlin Agustina

Sementara Marlin Agustina jarak antara popularitas dan akseptabilitas yang menentukan kualitas popularitasnya sangat kurang, atau berdasarkan data berkisar 53,5 persen popularitas berbanding 35,9 persen akseptabilitasnya. Jadi banyak yang mengenal tapi banyak juga yang tidak memilih menyukai," ujarnya.

Berikut data akseptabilitas tokoh Batam berdasarkan hasil riset Liberte Institute:

1. Amsakar Achmad 73,4 persen

2. Irwansyah 36,5 persen

3. Marlin Agustina 35,9 persen

Nama-nama Potensial Calon Wali Kota Batam Lainnya

4. Ria Saptarika  30,6 persen

5. Akhmad Makruf Maulana 23,3 persen

6. Suryani 22,4 persen

7. Iman Sutiawan 20,9 persen

8. Asnah 19,5 persen

9. Jefriden 13.0 persen

10. Sirajudin Nur 11,6 persen

11. Lukita Dinarsyah 11,4 persen

12. Surya Makmur Nasution 8,1 persen

13. M.Yunus Muda 7,6 persen

14. Nuryanto 7,3 persen

15. Safari Ramadhan 6,5 persen

16. T. Afrizal Dahlan 6,1 persen

17. Syamsul Bahrum 4,6 persen

18. Bachtiar M.Roem 4,5 persen

19. Sukriadi 3,6 persen

20. M.Al Ichsan 3,0 persen

Dari sisi popularitas Wakil Walikota Batam, Amsakar Ahmad berada di urutan tertinggi berkisar 84 persen.

Angka ini mengungguli popularitas Marlin Agustina yang juga wakil Gubernur Kepulauan Riau, Marlin Agustin mencatatkan 53,5 persen.

Posisi ketiga tercatat nama Irwansyah yang kini duduk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepri dengan prosentase 46,5 persen.

Tentang Liberte Institute

Liberte Institute adalah lembaga survey yang telah berdiri sejak 2010. Berkantor di Kota Padang, telah terlibat dalam berbagai survey di Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan dan saat ini mulai masuk Kepri.

Liberte Institute adalah salah satu lembaga survey yg terdaftar secara resmi di AROPI (Asosiasi Riset dan Opini Publik Indonesia) serta  juga Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kab/Kota serta Provinsi.