Jakarta - Viral kisah wanita berusia 21 tahun yang mengalami stroke hingga koma karena kebiasaan begadangnya. Akibat hal itu, ia harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Begadang terkadang menjadi pilihan ketika sedang mengejar target menyelesaikan tugas dan berusaha untuk terus produktif. Namun alih-alih menjadi makin produktif ternyata begadang menyimpan bahaya yang mengintai bagi kesehatan.

Pakar kesehatan tidur dari RS Mitra Kemayoran, dr Andreas Prasadja, berkomentar bahwa sering begadang justru menurunkan konsentrasi dan tidak akan produktif. Ia menyatakan juga misal seseorang minum kopi agar membantunya produktif saat begadang, sebetulnya hanya membuat mata melek namun konsentrasi akan tetap menurun.

"Begini misal ngopi kan cuma bikin mata melek tapi tetap performa otak tidak akan terbantu. Konsentrasi tetap turun dan tetap ngantuk, kalau hal ini jadi kebiasaan apalagi pakai pendorong obat-obatan biar mata terus melek, ya bahaya lah begadang terus umur pendek," ujarnya via detikcom, Senin (6/6/2022).

Menurut dr Andreas begadang boleh saja asal memperhatikan jam tidur pengganti. Jika terpaksa harus begadang maka harus rela juga mengganti jam tidur yang tersita.

"Begadang boleh saja asal gini, pastikan jam tidur yang tersita terganti. Misal dia begadang sampai subuh, pastikan dia bangunnya siang. Ingat ya bangun siang bukan tidur siang, tapi kan sulit beraktivitas jika begini jadi tanggung risikonya kalau begadang," bebernya.

Ia juga menambahkan bahwa waktu ideal untuk tidur memang malam hari karena sesuai dengan jam biologis tubuh untuk istirahat. Jika terlalu sering mengganti pola tidur bisa mengundang berbagai penyakit.

"Tapi jangan lupa tubuh itu ada jam biologis, ada waktu ideal. Jam tidur itu ya malam, jika diganti pagi lama-lama tubuh akan menanggung efeknya. Misal darah bisa tersumbat karena begadang, dan pola tidur kacau kurang cukup, darah yang menyumbat ke otak jadi stroke, kalau ke koroner? ya jantungan dia," pungkasnya.