Kakek Tersangka Penembak SD di Texas Ungkap Kelakuan Cucunya

Kakek Tersangka Penembak SD di Texas Ungkap Kelakuan Cucunya

Rolando Reyes (Tangkapan Layar ABC News via Youtube)

Batam - Kakek dari tersangka pria bersenjata dalam penembakan mematikan di sebuah Sekolah Dasar di Uvalde, Texas, mengatakan tidak tahu bahwa cucunya baru saja membeli dua senapan AR-15.

"Saya tidak suka senjata. Saya tidak bisa berada di dekat senjata," kata Rolando Reyes, 72, kepada Matt Gutman dari ABC News.

"Saya benci ketika saya melihat semua berita, semua orang yang tertembak."

Reyes juga mengatakan bahwa cucunya itu memiliki latar belakang kriminal dan memiliki senjata di rumah. Oleh karena itu, dia akan melaporkan senjata itu kepada pihak berwenang jika dia mengetahuinya.

Adapun tersangka, yakni Salvador Ramos, berusia 18 tahun pada 16 Mei lalu dan membeli senapan pada 17 Mei dan 20 Mei, menurut Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak.

Ramos dituduh menembak neneknya di rumah mereka di Uvalde sebelum mengendarai mobil kakek-neneknya ke Sekolah Dasar dan melepaskan tembakan. Akibat aksi kejinya, Ia menewaskan 19 siswa dan dua guru.

Ramos kemudian ditembak dan dibunuh oleh penegak hukum, kata pihak berwenang. Sedangkan neneknya dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.

Reyes mengatakan dia mengetahui dari seorang tetangga bahwa istrinya telah ditembak dan bahwa cucunya telah pergi. Tersangka telah tinggal bersama kakek-neneknya selama beberapa bulan terakhir setelah berselisih dengan ibunya.

Reyes mengatakan tidak ada tanda-tanda akan ada penembakan, atau sesuatu keanehan yang tidak biasa akan terjadi.

Namun ternyata tersangka memiliki pertengkaran kecil dengan neneknya tentang pembayaran tagihan telepon walau tidak begitu besar.

Reyes menggambarkan cucunya sangat pendiam. Ramos tidak pergi ke sekolah tahun lalu. Ia pun terkadang membawa cucunya untuk bekerja dengannya.

Cucunya tidak tahu cara mengemudi dan tidak memiliki SIM, kata Reyes. Sehingga dia tidak yakin bagaimana Ramos membeli senjata itu.

Teman sekelas di Uvalde High School mengatakan kepada ABC News bahwa Ramos jarang bersekolah dan baru-baru ini menunjukkan perilaku yang tidak biasa, seperti mengancam teman sekelas dan mengklaim telah memotong bekas luka di wajahnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews