Jurus Dinkes Batam Antisipasi Penyebaran Kasus Hepatitis Akut

Jurus Dinkes Batam Antisipasi Penyebaran Kasus Hepatitis Akut

Ilustrasi.

Batam, Batamnews - Sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Batam, Kepulauan Riau mulai meningkatkan kewaspadaan seiring dengan munculnya penyakit hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak.

Meski belum ada temuan kasus di Batam, namun Dinas Kesehatan setempat telah menyebarkan edaran agar meningkatkan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) kepada seluruh fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) untuk pencegahan.

Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi menyebut ada sejumlah gejala dari hepatitis akut yang menyerang anak-anak ini.

Baca: Mengenal Gejala Hepatitis Akut Misterius pada Anak-anak

Adapun gejala penyakit tersebut yaitu, diare mendadak, kejang, penurunan kesadaran, sakit perut, buang air besar berwarna pucat, buang air kecil berwarna merah, penyakit kuning dan muntah-muntah. 

Jika mendapati gejala-gejala tersebut, masyarakat diimbau untuk segera membawa ke rumah sakit atau Puskesmas terdekat. 

“Sampai hari ini, belum ada laporan mengenai kasus penyakit tersebut,” ujar Didi, Kamis (5/5/2022). 

Pihaknya juga telah membuat forum koordinasi untuk seluruh fasyankes, agar memudahkan proses koordinasi jika ditemukan kasus hepatitis akut tersebut. 

“Jika ditemukan (kasus), pokoknya secepatnya kita laporkan ke provinsi, supaya segera diteruskan ke pusat untuk segera ditindaklanjuti langkah-langkah besar,” katanya. 

Baca: Waspada Hepatitis Akut, Kadinkes Batam: Hindarkan Anak-anak dari Tempat Umum

Didi juga mengingatkan agar para orangtua dapat melindungi anak dengan cara: mencuci tangan dengan sabun, makan-makanan higienis, minum air bersih yang matang, memakai alat makan sendiri, buang tinja dan popok bekas pada tempatnya, memakai masker dan prokes, hindari kontak dengan orang sakit. 

“Sebaiknya hindari tempat-tempat publik,” kata Dia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan kejadian luar biasa (KLB) pada 15 April 2022, setelah penyakit hepatitis ini menyerang sejumlah anak di Amerika, Eropa dan Amerika. 

Sebelumnya dilaporkan ada 3 anak yang meninggal dunia dengan dugaan tertular penyakit tersebut, dalam kurun waktu tiga minggu terakhir. 
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews