Gelombang Panas di India Renggut 25 Nyawa

Gelombang Panas di India Renggut 25 Nyawa

Ilustrasi.

New Delhi - Gelombang panas yang melanda kawasan India, merenggut 25 nyawa warga negara bagian Maharashtra di India barat.

Angka ini merupakan tertinggi dalam lima tahun terakhir. Tingkat kematian di negara itu diperkirakan akan meningkat di beberapa tempat lain ketika suhu tercatat di atas 40 derajat Celcius.

Para ilmuwan mengaitkan awal musim panas yang terik dengan perubahan iklim dan memperkirakan lebih dari satu miliar orang di India dan negara tetangga Pakistan akan terkena panas ekstrem.

Hal ini diperparah dengan musim hujan yang dingin yang diperkirakan baru akan terjadi bulan depan di samping semakin seringnya pemadaman listrik di beberapa bagian India.

Bahkan, rumah tangga yang sudah memesan AC diperkirakan akan terlambat menerimanya karena kehabisan stok untuk beberapa minggu ke depan.

Sebagian besar kematian yang tercatat di Maharashtra, yang juga merupakan negara bagian terkaya di India, terjadi di daerah pedesaan.

"Sebagian besar kematian diduga karena serangan panas," kata pejabat kesehatan Maharashtra Pradeep Awate kepada Reuters.

India, produsen gandum terbesar kedua di dunia, juga terancam oleh cuaca panas yang tidak terduga kali ini, yang jika terus berlanjut, akan menyebabkan hasil panen menyusut tahun ini, setelah panen mencapai rekor tertinggi dalam lima tahun.

Baca: Gelombang Panas Landa India dan Pakistan, Cuaca Tembus 47 Derajat Celsius

Karena permintaan energi meningkat, perusahaan listrik menghadapi kekurangan pasokan batu bara yang serius dan pemerintah mengimbau mereka untuk meningkatkan impor.

Menurut Departemen Meteorologi India Maret lalu, India mencatat suhu terpanas dalam lebih dari satu abad, dengan suhu maksimum nasional naik menjadi 33,1 derajat Celcius, hampir 1,86 derajat di atas normal.

Sebagian besar wilayah di bagian utara, barat dan timur India melihat suhu melonjak di atas 40 derajat Celcius bulan lalu.

Di negara bagian Odisha, India timur, pihak berwenang mengatakan seorang pria berusia 64 tahun meninggal karena serangan panas pada 25 April dan ratusan lainnya diberi perawatan medis.

Di Subarnapur, distrik terpanas di Odisha, tingkat tertinggi tercatat pada 43,2 derajat Celcius pada hari Selasa.

“Sangat panas, kipas angin, AC, tidak ada yang bisa membantu,” kata warga Subarnapur Mohana Mahakur.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews