Berantas Pungli di Batam

Lagi-lagi Pungli Pas Pelabuhan di Sekupang Merajalela, Petugas Tak Lagi Malu-malu

Lagi-lagi Pungli Pas Pelabuhan di Sekupang Merajalela, Petugas Tak Lagi Malu-malu

Arus mudik di pelabuhan domestik Sekupang. (Foto: Istimewa/Google)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Aksi pungutan liar di pelabuhan domestik Sekupang, Batam, Provinsi Kepri, ternyata masih tetap berlangsung. Petugas Badan Pengusahaan Kawasan Batam (BP) Batam diduga melakukan pungli pas pelabuhan.

Modusnya, petugas memberikan pas pelabuhan dengan retribusi Rp 3.500 per orang, namun petugas justru mengambil uang dari calon penumpang kapal mencapai Rp 4.000. Terdapat selisih sekitar Rp 500 untuk setiap orangnya.

“Kasih uang Rp 10 ribu, kembaliannya Rp 6.000,” ujar seorang penumpang saat hendak berangkat, Sabtu (21/11/2015).

Aktivitas ini diketahui sudah berlangsung berbulan-bulan lalu. Sejumlah penumpang mengatakan, sejak beberapa bulan lalu, mereka sudah membayar di luar tarif yang tertera di pas pelabuhan tersebut. 

Petugas pelabuhan juga seolah tak bersalah saat mengembalikan uang kembali milik penumpang yang kurang. Celakanya, siapapun tak membayar, sudah ada satu orang petugas yang siap melabrak.

Barangkali karena nilai yang terbilang kecil Rp 500, sehingga petugas tersebut sengaja tak mengembalikan uang pecahan Rp 500. “Tapi kalau dikalikan per hari mencapai 2.000 penumpang, sudah Rp 1 juta masuk ke kantong pribadi,” ujar seorang penumpang tujuan Tanjungbalai Karimun kepada batamnews.co.id.

Mengenai pungli ini, Batamnews.co.id bebeberapa kali menyoroti, bahkan pernah mengungkap aksi pungli para pemudik pada saat momen mudik lebaran Idul Fitri 2015.

Pada saat itu petugas secara sengaja memungut jauh di luar ketentuan. Bahkan pungli ketika itu mencapai dua kali lipat harga pas pelabuhan. 

Mereka memanfaatkan puluhan ribu penumpang yang terdesak naik ke kapal.

Tidak diketahui ke mana larinya uang pungli tersebut, namun yang pasti uang haram tersebut, tidak masuk ke kas BP Batam. 

Rata-rata penumpang di pelabuhan domestik Sekupang yang hendak berangkat ke luar Batam, diperkirakan mencapai ribuan orang per hari.

Tampaknya aktivitas ilegal ini tidak mendapat perhatian dari otoritas pelabuhan. Bahkan beberapa waktu lalu, DPRD Kota Batam sempat menggelar hearing mengenai adanya informasi pungli di pelabuhan itu.

 

Minim fasilitas

Namun sejauh ini pelayanan di pelabuhan tampak tak jauh berbeda. Fasilitas pelabuhan yang ada juga tampak masih sangat minim. 

Fasilitas seperti toilet juga tak pernah ada perubahan sejak puluhan tahun lalu.

Kondisi ini bertolak belakang dengan pelabuhan feri internasional Sekupang yang berada persis di sebelahnya.

Di pelabuhan feri internasional segala fasilitas mentereng dan tertata rapi. Mulai dari fasilitas parkir hingga fasilitas di dalam pelabuhan sudah terbilang layak.

Berbeda jauh dengan pelabuhan domestik yang tampak kumuh, semrawut, dan minim fasilitas. Hingga kini upaya pengelola membangun fasilitas pelabuhan belum begitu terasa.

Justru anehnya, pengelola sudah merampungkan, gedung pintu masuk yang terlihat sempit dan desain yang apa adanya.

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews