Cak Nun: Presiden Saat Ini Belum Tepat untuk RI

Cak Nun: Presiden Saat Ini Belum Tepat untuk RI

Buka puasa bersama PDIP dan Sinau Bareng Cak Nun, Minggu (10/4). (Foto: kumparan)

Jakarta - Tokoh intelektual muslim Indonesia Muhammad Ainun Nadjib atau Cak Nun menyinggung kepemimpinan Indonesia. Ia berpandangan saat ini Indonesia belum dipimpin presiden yang tepat.

Hal ini disampaikannya  saat menjadi pembicara dalam 'Sinau bersama Cak Nun' di Masjid At-Taufiq di Sekolah Partai PDIP, Minggu (10/4/2022) malam. 

Padahal, kata dia, Indonesia mampu menjadi negara adikuasa seperti Amerika hingga Rusia, jika dipimpin oleh presiden yang tepat.

"Wahai Amerika, wahai Rusia, wahai semua negara yang merasa kuat dan adikuasa. Jangan pikir kalian benar-benar berkuasa karena kami adalah bangsa dengan peradaban yang punya skala waktu 18 generasi. Sehingga ilmu kita, manajemen kita akan jauh melebihi kalian semua," ujar Cak Nun disambut tepuk tangan  Sekjen PDIP Hasto, dilansir kumparan, Senin (11/4/2022).

"Cuma masalahnya, sekarang belum tepat presidennya, gitu saja. Jangan marah," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Cak Nun meminta Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani untuk menjaga Indonesia serta mengayomi seluruh rakyatnya.

"Mbak Puan tolong temukan cara untuk mengayomi rakyat. Bermacam cara untuk mengayomi semua pihak di Indonesia. Pokoknya Anda mengayomi terus," ucap Cak Nun kepada Puan yang duduk di sampingnya.

"Indonesia itu pusat kemakmuran dunia mari kita jaga bersama,” sambungnya.

Acara bukber, tarawih, dan pengajian ini juga dihadiri elite PDIP lain. Seperti Sekjen Hasto Kristiyanto, Ketua Fraksi Utut Adianto, hingga Ahmad Basarah dan Hamka Haq. 

Cak Nun pun menyinggung soal PDIP yang sudah berulang kali menjadi partai pemenang pemilu. Sebagai partai penguasa, kata dia, sudah semestinya PDIP menjadi partai yang mengayomi masyarakat.

Cak Nun berkelakar huruf P terakhir dalam PDIP sudah tidak tepat diakronimkan sebagai perjuangan, melainkan pengayoman.

"Jadi, sudah beberapa kali menang. PDI sudah tidak tepat berjuang lagi. Tidak Perjuangan lagi. Yang tepat PDI Pengayoman. Jadi, partai ini mengayomi seluruh Rakyat Indonesia karena sudah berkuasa," kata Cak Nun.

Cak Nun juga sempat bicara soal sikap politiknya. Ia menegaskan kehadirannya di acara buka puasa bersama kader PDI-P itu bukan berarti ia bagian dari partai. Ia mengaku bersedia hadir atas undangan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Jadi bukan acara untuk kepentingan politik praktis dan kekuasaan. Ini untuk rakyat Indonesia," kata Cak Nun.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews