RI Setuju Bahasa Melayu Jadi Bahasa ASEAN? Menlu: Masih Perlu Kajian

RI Setuju Bahasa Melayu Jadi Bahasa ASEAN? Menlu: Masih Perlu Kajian

Menlu Rento, Marsudi

Jakarta, Batamnews - Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri Yaakob menyebut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) setuju memperkuat bahasa Melayu yang diharapkan Sabri menjadi bahasa resmi kedua ASEAN. 

Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi menjelaskan Malaysia baru sebatas menyampaikan usulan ke RI, persetujuan belum diputuskan RI.

Baca juga: Menlu Retno: Indonesia Kecam Meluasnya Kekerasan Israel di Jalur Gaza

"PM Malaysia menyampaikan usulan tersebut, yang tentunya masih memerlukan kajian dan pembahasan lebih lanjut," kata Menlu RI Retno Marsudi dalam keterangannya, Jumat (1/4/2022).

Selama ini, bahasa resmi ASEAN adalah bahasa Inggris. Sebelum bertemu Jokowi, PM Malaysia Ismail Sabri juga sudah menyampaikan keinginannya agar bahasa Melayu bisa menjadi bahasa resmi kedua ASEAN. 

Indonesia masih perlu mengkaji terlebih dahulu sebelum memberikan persetujuan atau penolakan. Meski begitu, kata Menlu RI Retno Marsudi, Bahasa Indonesia punya lebih banyak jumlah penutur ketimbang Bahasa Malaysia.

"Kalau dilihat dari sisi penutur (demografi), Bahasa Indonesia adalah bahasa dengan penutur terbesar di Asia Tenggara," kata Retno.

Jokowi menemui Ismail Sabri di Istana Kepresidenan RI, Jakarta. Mereka mengadakan jumpa pers sebelum salat Jumat tadi. Sabri menjelaskan bahwa Jokowi mendukung penguatan bahasa Melayu.

Baca juga: Perang Sengit AS Vs China, Menlu Retno Buka-bukaan Posisi RI

"Jadi, kami sepakat, siap dengan antarbangsa. Saya, seperti Presiden, akan menggunakan bahasa Melayu sebagai media komunikasi kita dan kita sepakat bahwa jika kita bekerja sama untuk memperkuat bahasa rumpun Melayu ini, bahasa rumpun Melayu, mungkin suatu saat bisa dijadikan bahasa ASEAN," kata Ismail Sabri Yaakob yang berdiri di sisi kanan Jokowi, disiarkan kanal YouTube Sekretariat Kepresidenan, tadi.

Ismail Sabri Yaakob menjelaskan, bahasa rumpun Melayu digunakan di Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam, Thailand selatan, etnis Champa di Kamboja, Filipina, dan Singapura.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews