Ekonomi Kepri Diprediksi Tumbuh 4,5 Persen di 2022

Ekonomi Kepri Diprediksi Tumbuh 4,5 Persen di 2022

Gedung Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kepri di Batam.

Batam, Batamnews - Bank Indonesia (BI) perwakilan Kepulauan Riau (Kepri), memperkirakan ekonomi Kepri di tahun 2022 ini akan tumbuh sebesar 3,7-4,5 persen, dengan kecenderungan akan berada pada batas atas.

Sementara itu, kondisi perekonomian Kepri pada triwulan IV 2021 tumbuh sebesar 5,27 persen. Lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,97 persen.  

Kepala BI Kepri, Musni Hardi K Atmaja mengatakan, percepatan pertumbuhan ekonomi tersebut membutuhkan sinergi dari seluruh pihak, dalam mengoptimalkan keunggulan dan potensi yang dimiliki Kepri.

Baca juga: Bank Indonesia Klaim Pertumbuhan Ekonomi Kepri Triwulan IV 2021 Membaik

Dalam jangka pendek, upaya yang dapat dilakukan antara lain, terus melakukan percepatan dan memperluas program vaksinasi Covid-19 termasuk vaksinasi booster terutama untuk pekerja/kelompok produktif.

“Alhamdulillah, berdasarkan data hingga 24 Maret 2022, progress vaksinasi dosis kedua di Kepri telah mencapai 92,81 persen,” ujar Musni dalam Webinar Motivational Leadership, Jumat (25/3/2022).

Kemudian terus mendorong percepatan realisasi anggaran belanja pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat, baik melalui penyaluran bantuan sosial (Bansos) secara tepat waktu. 

Serta terus mendorong kesiapan destinasi khususnya menyangkut aspek amenitas dan atraksi sebagai daya tarik wisata. Dan juga mempersiapkan pelaku usaha pariwisata melalui pemberian vaksinasi dan adaptasi dalam melayani wisatawan.

 

Sedangkan untuk jangka menengah-panjang, upaya yang dapat dilakukan yakni, meningkatkan kapasitas dan memperkuat kelembagaan petani, nelayan, dan UMKM yang dapat disinergikan dengan upaya memperkuat BUMDes (korporatisasi).

“Upaya tersebut diharapkan selain dapat meningkatkan kemampuan produksi pangan lokal guna mengurangi ketergantungan pasokan pangan dari daerah lain, juga dapat menjadi bagian dari upaya untuk mendorong dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif,” katanya.

Kemudian melakukan digitalisasi UMKM melalui program onboarding pada e-commerce dan penggunaan pembayaran digital agar semakin mendekatkan UMKM dengan akses pemasaran dan sumber pembiayaan.

Baca juga: Transisi Pandemi ke Endemi COVID-19, Bupati Rafiq: Bagus untuk Perekonomian

Mengoptimalkan posisi Kepri yang strategis dan menjadi basis produksi global dengan meningkatkan keterkaitan antara sektor industri dengan UMKM dan sektor ekonomi lainnya. Meningkatkan konektivitas antar daerah untuk mendorong efisiensi logistik dan menjaga kelancaran distribusi di seluruh wilayah Kepri.

Dan memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan digital, salah satunya dengan mengoptimalkan peran Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) serta mendorong pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital di daerah.

Serta terus memperkuat proses perumusan strategi pembangunan berbasis keunggalan daerah. Sebagai daerah kepulauan yang memiliki wilayah lautan lebih dari 96 persen dan penduduk yang besar pada sektor perikanan/maritim.

“Provinsi Kepri perlu untuk memberikan perhatian lebih besar terhadap potensi ekonomi maritim dengan mendorong hadirnya industri berbasis maritim dan potensi SDA lokal lainnya,” kata dia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews