Karimun, Batamnews - Kemenhub akhirnya memperbolehkan pelabuhan internasional kembali dibuka. Namun dalam Surat Edaran (SE) nomor 29 tahun 2022 itu, Pelabuhan Internasional yang disebutkan hanya Batam, Bintan dan Tanjungpinang.

Anggota DPRD Karimun, Sulfanow Putra mempertanyakan kenapa Pelabuhan Internasional di Kabupaten Karimun tidak disebutkan dalam SE tersebut.

Baca juga: Syarat PCR dan Antigen Dihapus, Pelaku Perjalanan Laut di Karimun Meningkat

"Pada dasarnya, Karimun ada kawasan industrinya, ada wisatanya juga. Jadi kenapa hanya Batam, Pinang, Bintan yang dibuka. Saya juga minta Karimun juga dibuka," kata Sulfanow, Minggu (20/3/2022).

Sulfano berencana untuk mendatangi Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Kepri untuk mempertanyakan persoalan tersebut.

"Saya tidak mau ada kata intimindasi di sini. Tidak ingin adanya perbedaan. Saya sangat menyoroti ini, dan justru kami akan datang ke Satgas Provinsi," ujarnya.

Pihaknya akan mempertanyakan syarat untuk dapat dibukanya jalur Internasional. Ia menilai hal ini tak adil bagi Karimun.

"Kita juga tidak pungkiri, sampai kapan kita tunggu Covid-19 ini. Kalau tidak pelan-pelan kita buka dari sekarang, kapan lagi akan dibukanya," ucap Sulfano.

Baca juga: Pasokan Lancar, Stok Sembako di Karimun Aman Hingga Ramadan

Bahkan, Sulfano juga membandingkan bagaimana pengawasan Pelabuhan Karimun dengan pelabuhan di daerah lainnya di Kepri.  Ia menganggap bahwa Karimun sangat siap dengan dibukanya jalur Internasional.

"Tentu siap kita di Karimun, dan kondisi pelabuhan juga telah diperbaiki. Kalau masalah kedisiplinan bisa dilihat dan buktikan. Kita di Karimun lebih disiplin dan ketat dibanding dengan pelabuhan daerah lainnya," katanya.