Jurnalis Harus Kritis Pilih Narasumber Kompeten Terkait Isu Keberagaman

Jurnalis Harus Kritis Pilih Narasumber Kompeten Terkait Isu Keberagaman

Workshop Freedom of Religion and Belief (FORB) Friendly Media di Kantor Suara.com Jakarta memasuki hari kedua, Kamis (10/3/2022). [Suara.com/Eko Faizin]

Jakarta - Workshop Freedom of Religion and Belief (FORB) Friendly Media di Kantor Suara.com Jakarta memasuki hari kedua, Kamis (10/3/2022). Diketahui, acara berlangsung sejak Rabu (9/3/2022).

Pada sesi ini, peserta yang berjumlah 20 orang tersebut mendapat materi terkait jurnalisme terhadap isu keberagaman dari Co-founder SEJUK Budi Kurniawan.

Dalam pemaparannya, ia menyampaikan, saat ini permasalahan jurnalisme bukan hanya di lapangan, tapi terjadi juga dalam ruangan redaksi.

Dalam permasalahan liputan, jurnalis harus punya perspektif dan keberpihakan tidak mendorong kebencian kelompok tertentu.

"Tak boleh menggunakan kata-kata yang merendahkan menghina, menampilkan stereotipe dan mendorong kebencian terhadap suatu kelompok," kata Budi dalam penjelasannya.

Agar liputan berimbang, kata dia, jurnalis juga dalam penulisannya tidak boleh melibatkan keyakinan pribadinya dalam menampilkan fakta.

Budi menyampaikan bahwa dalam pemilihan narasumber terkait liputan keberagaman, jurnalis harus mengerti rekam jejaknya. Hal itu supaya pernyataannya tidak memunculkan sentimen terhadap kelompok tertentu.

"Jurnalis harus kritis memilih narasumber yang kompeten dan kredibel yang pernyataannya tidak menimbulkan diskriminasi dan kekerasan," katanya.

Untuk diketahui, workshop ini difasilitasi  Suara.com dan International Media Support (IMS) yang bekerjasama dengan Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) dan Suara.com.

Pesertanya terdiri dari lima orang redaktur Suara.com dan 15 redaktur jaringan media Suara.com di seluruh Indonesia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews