Rusia Geram 200 Tentara Bayaran Kroasia Gabung Pasukan Ukraina

Rusia Geram 200 Tentara Bayaran Kroasia Gabung Pasukan Ukraina

Tentara bayaran dari Rusia dikerahkan ke Ukraina timur untuk membantu pemberontak (Foto: Reuters)

Jakarta, Batamnews - Rusia memprotes kabar 200 warga Kroasia yang dikirim ke Ukraina untuk menjadi tentara bayaran.

Rusia memanggil atase pertahanan kedutaan besar Kroasia di Moksow guna meminta klarifikasi informasi tersebut.

Baca juga: Ancaman Inflasi, APBN RI Bisa Jebol Terdampak Perang Rusia-Ukraina

"Atase pertahanan Kedubes Kroasia di Moskow telah dipanggil ke Kementerian Pertahanan Rusia hari ini," kata juru bicara Kemhan Rusia, Igor Konashenkov pada 3 Maret lalu.

"Kami tahu bahwa 200 tentara bayaran Kroasia telah tiba di Ukraina," paparnya menambahkan seperti dikutip kantor berita Rusia, Interfax.

Konashenkov menuturkan 200 tentara bayaran dari Kroasia itu tiba di Ukraina melalui Polandia. Ratusan prajurit itu dikabarkan bergabing dengan batalion nasionalis Ukraina di tenggara negara eks Uni Soviet itu.

"Atase pertahanan sudah diberitahu tentang kegiatan ilegal warga Kroasia Denis Seler, yang ambil bagian dalam pertempuran di tenggara Ukraina pada 2015 dan yang mengumpulkan unit tentara bayaran Kroasia untuk dikirim ke Ukraina," kata Konashenkov.

Rusia terus menggempur Ukraina di pekan kedua invasinya sejak 24 Februari lalu. Selain mengerahkan pasukan militernya, Ukraina dan Rusia juga dikabarkan turut menggunakan tentara bayaran dalam peperangan mereka.

Ukraina sendiri telah membuka pintu bagi warga asing yang ingin membantu Kyiv memerangi Rusia untuk datang ke negaranya. WNA yang ingin menjadi sukrarelawan perang dapat mendaftar di kedutaan Ukraina di setiap negara.

Sementara itu, Rusia juga dikabarkan menggunakan ribuan tentara bayaran demi melancarkan misinya di Ukraina terlepas dari jumlah pasukan mereka yang besar.

ntelijen Amerika Serikat memprediksi Rusia menempatkan 1.000 lebih tentara bayaran ke Ukraina dalam beberapa hari hingga beberapa minggu ke depan.

Wacana ini muncul setelah seorang pejabat AS lain mengatakan Washington telah mendapatkan sejumlah indikasi terkait keterlibatan tentara bayaran Rusia dalam invasi di Ukraina.

Baca juga: Negara Barat Lantang Bicara Sanksi Ekonomi Tapi Bergantung Migas Rusia

Penempatan ini dilakukan kala pasukan Rusia sedang kesulitan menghadapi perlawanan pasukan Ukraina. Pasalnya, konvoi besar militer Rusia di utara Kyiv masih terhenti sejak beberapa hari lalu.

Menurut sumber CNN, tentara bayaran ini bakal membantu unit militer Rusia yang mengalami kesulitan. Ia juga menuturkan sebanyak 200 tentara bayaran Rusia yang sudah berada di Ukraina tak dapat mengerjakan misi dan operasi dengan mulus untuk menggempur pasukan Ukraina.

Menurutnya, perlawanan pasukan Ukraina di luar ekspektasi tentara Rusia.

Selain itu, sumber tersebut juga mengklaim sekitar 200 tentara bayaran Rusia tewas dalam perang Ukraina sampai per akhir Februari lalu.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews