Kemenkes Temukan 332 Kasus 'Siluman Omicron' BA.2, Ini Gejala Terbanyak

Kemenkes Temukan 332 Kasus

ilustrasi

Jakarta, Batamnews - Kementerian Kesehatan RI mengungkap total kasus subvarian Omicron BA.2 atau yang kerap disebut 'Siluman Omicron' terus bertambah. Jika sebelumnya berada di 252 kasus, kini ada 332 'Siluman Omicron' yang berhasil diidentifikasi.

Menurut juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi, varian BA.2 'Siluman Omicron' dikhawatirkan memicu gejala berat daripada strain aslinya. Namun, temuan pemerintah sejauh ini belum menunjukkan perbedaan signifikan gejala di antara kedua tipe Omicron tersebut.

Baca juga: Mirip Flu Biasa, Kenali Gejala Omicron Pada Bayi

"Sudah ada 332 kasus ya. Memang ada asumsi bahwa BA.2 Omicron lebih cepat menular dan meningkatkan keparahan," beber dr Nadia, Jumat (4/3/2022).

"Tetapi di Indonesia belum dilaporkan ya," sambungnya.

Adapun gejala Covid-19 Omicron BA.2 yang dilaporkan di Indonesia tak berbeda tipe awal Omicron.

"Masih batuk dan pilek (gejala yang paling banyak dilaporkan)," kata dr Nadia.

Sementara William Haseltine, seorang profesor di Harvard Medical School mengatakan varian BA.2 bisa tujuh kali lebih menular daripada varian sebelumnya.

"Setelah melakukan perhitungan cepat, BA.2 setidaknya tujuh setengah kali lebih mudah menular daripada COVID asli Wuhan," ungkapnya.

Dikutip dari The Sun, studi Zoe COVID-19 Inggris juga menemukan gejala Omicron BA.2 cukup beragam seperti:

* Pilek

* Sakit kepala

* Sakit tenggorokan

* Bersin

* Batuk terus menerus

* Suara serak

* Nyeri sendi/otot tak biasa

* Demam menggigil

* Pusing

* Sakit mata

* Kabut otak (brain fog)

* Kurangnya nafsu makan

* Sakit dada

* Sakit telinga

Dari data tersebut, tak ada pasien Covid-19 Omicron BA.2 yang mengeluhkan anosmia atau gangguan indra penciuman dan perasa. Nampaknya, keluhan ini memang hanya dominan pada infeksi varian Covid-19 Delta.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews