Gegara Sering Demo, AMPB Batam Minta Pengungsi Afghanistan Direlokasi ke Pulau

Gegara Sering Demo, AMPB Batam Minta Pengungsi Afghanistan Direlokasi ke Pulau

Warga yang tergabung dalam AMPB Batam mendatangi hotel tempat pengungsian imigran Afghanistan (Foto: Reza/Batamnews)

Batam, Batamnews - Sejumlah masa mendatangi tempat pengungsian para Imigran yang berada di Hotel Kolekta Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (2/3/2022).

Sekelompok massa tersebut merupakan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Bangsa (AMPB) Batam. Adapun maksud dan tujuan mendatangi tempat penampungan tersebut untuk menemui perwakilan dari pengungsi Afganistan tersebut.

"Kita mau menemukan perwakilan pengungsian Afganistan dan menyampaikan agar tidak melakukan demo dengan cara turun ke jalan di Kota Batam," ujar Koordinator AMPB Batam, Arba Udin.

Baca juga: Unjuk Rasa Pengungsi Afghanistan di Batam Ricuh

Menurutnya, aksi yang dilakukan oleh para pengungsi imigran membuat resah masyarakat Kota Batam. Mereka rutin melakukan aksi unjuk rasa dengan cara turun ke jalan dan juga memblokade salah satu perumahan mewah di Batam.

Selain itu, pihaknya juga mengusulkan kepada pemerintah agar tempat penampungan bagi para imigran tersebut dipindahkan ke pulau yang berada di luar Kota Batam.

"Kami menilai para pengungsi imigran ini sudah sangat meresahkan," bebernya.

Harapannya, pemerintah dapat merelokasi pengungsi ketempat yang semestinya yakni Community House khusus pengungsi. Pasalnya, Hotel Kolekta dan Sekupang yang saat ini mereka tempat bukan peruntukan pengungsi.

Baca juga: Gegara Demo, Sekuriti Kompleks Ribut dengan Pengungsi Afghanistan di Batam

"Kami mengusulkan tempat kalau bisa seperti Camp Vietnam, disitu juga mudah untuk diawasi," imbuhnya.

Sementara itu, pada point terpenting dalam pertemuan tersebut yaitu meminta kepada UNHCR untuk segera bertindak dan jangan hanya diam dengan keadaan.

"Kesimpulannya kami meminta Pemko Batam untuk mengambil tindakan yang tegas terhadap para pengungsi, jika permohonan ini tak diindahkan maka kami berjanji akan melakukan hal seperti ini lagi dengan massa yang lebih banyak dari ini," tegasnya.

Dalam pertemuan tersebut, para pengungsi juga memberikan tanggapan bahwa pihaknya tidak mau membuat rusuh. Hanya saja mereka meminta agar polisi menyampaikan kepada UNHCR agar proses Resettlement dapat cepat di proses.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews