KLM Samudera Indah Terbakar di Selat Malaka, 2 ABK Tewas

KLM Samudera Indah Terbakar di Selat Malaka, 2 ABK Tewas

Kondisi KLM Samudera Indah yang terbakar di perairan Selat Malaka. (Foto: ist/batamnews)

Meranti, Batamnews - Mayat dua pria ditemukan perairan Selat Bengkalis, tak jauh dari Desa Bandul, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau pada Sabtu (19/2/2022) siang.

Mayat tersebut teridentifikasi sebagai Dedi Trisnawan (39). ABK Kapal Layar Motor (KLM) Samudera Indah yang terbakar di perairan antara Selat Malaka, tepatnya di Kecamatan Rangsang Barat, pada Rabu (16/2/2022) lalu.

Secara keseluruhan, total ada 8 orang ABK di KLM Samudera Indah. Dari semuanya, 6 orang selamat dan 2 orang tewas.

Sebelum jasad Dedi ditemukan, tim SAR telah mengevakuasi jasad Zakaria (56) yang juga ABK KLM Samudera Indah pada Jumat (18/2/2022).

Kapal itu diketahui berangkat dari Selatpanjang, Meranti tujuan Batu Pahat, Malaysia dengan muatan 84 ton arang bakau dan 50 ton tepung sagu.

Penemuan jasad korban kedua KLM Samudera Indah itu dibenarkan oleh Kepala Satuan Polairud Polres Meranti, AKP Yosi Marlius.

"Sudah ditemukan jasad korban atas nama Deddy Trisnawan yang merupakan Kepala Kamar Mesom dari KLM Samudra Indah, saat ini kita bersama pihak lainnya sedang berada di TKP," ujarnya.

Disampaikannya, jenazah Dedi ditemukan oleh Anggota Pos Sandar Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Meranti.

"Jasadnya ditemukan oleh petugas Pos Sandar Bandul. Ia ditemukan dalam posisi terlungkup disaat mereka sedang melakukan pencarian dengan satu orang PHL. Jenazah ditemukan pada pukul 10.25 WIB, dan segera dibawa ke Selatpanjang," katanya.

Dedi diketahui merupakan warga Kelurahan Selatpanjang Timur. Saat kejadian, ia hilang bersama Koki Kapal, Zakaria (56). 

Sementara enam orang rekannya dinyatakan selamat dan sudah dievakuasi oleh Sat Polairud Polres Meranti. Diantaranya Amir Hidayat (44) sebagai Nahkoda atau kapten kapal, Afis Efendi (21), Abdul Jalil (66), Muhammad Syahril (37), Muhammad Faddli Saputra (27) dan Muhammad Sukiran (22) sebagai Anak Buah Kapal (ABK).

Berdasarkan keterangan dari awak kapal, Yosi menjelaskan bahwa kapal berangkat dari Selatpanjang dengan tujuan Batu Pahat, Malaysia pada pukul 23.00 WIB. Sekitar pukul 01.00 WIB, nahkoda (Amir) melihat semburan api besar yang berasal dari kamar mesin.

Melihat kejadian tersebut, lantas nahkoda berteriak bahwa ada api kepada seluruh kru kapal. Ia langsung berteriak agar seluruh kru kapal untuk melakukan upaya penyelamatan dengan melompat ke laut. 

Setelah semua kru-nya melompat, nahkoda kapal langsung berusaha menyelamatkan dokumen kapal dan ikut terjun ke laut untuk menyelamatkan diri.

Amir Hidayat (nakhoda) berteriak kepada seluruh kru kapal ada api. Sesaat kemudian memerintahkan kepada ABK agar melakukan penyelamatan diri dengan cara melompat ke laut, karena api sudah sampai ke kamar kemudi. 

"Setelah memastikan seluruh kru kapal sudah keluar dari kapal, kemudian saudara Amir membawa dokumen kapal dan melompat ke laut bersama para ABK kapal," kata dia. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews