PTM di Batam Tetap Berjalan Meski Kasus Covid-19 Tinggi

PTM di Batam Tetap Berjalan Meski Kasus Covid-19 Tinggi

Ilustrasi.

Batam, Batamnews - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) tetap berlangsung meski angka kasus Covid-19 terus meningkat.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Hendri Arulan mengatakan PTM masih diterapkan di tingkat SD dan SMP.

"Kami intens berkomunikasi dengan pihak sekolah, terutama jika ada info perihal siswa yang terpapar," kata Hendri, Selasa (8/2/2022).

Apabila ditemukan kasus baru di SD dan SMP, lanjutnya, Disdik Batam akan mengambil langkah preventif dengan meliburkan kelas dari siswa yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 selama lima hari.

Hingga kini, ia mengaku belum ada penambahan kasus baru di lingkup sekolah. Kendati demikian, lewat grup WhatsApp sekolah, pihaknya terus meminta informasi mengenai kondisi peserta didik.

"Sekolah harus aktif dan rajin menginformasikan, karena pihak sekolah yang paling mengetahui kondisi anak didik mereka. Dan saya sudah minta dari beberapa hari ini. Harus ada laporan jika ada temuan kasus, karena ini penting dalam mengambil kebijakan terkait sistem pembelajaran ke depannya," ujar Hendri.

Jika memang kondisi kasus mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan jumlah guru hingga siswa yang terpapar terus ada, maka tidak tertutup kemungkinan kembali ke sistem daring. 

"Memang ada kekhawatiran terkait paparan ini. Makanya Pak Wali Kota minta kami awasi betul keadaan beberapa hari ke depan. Kalau memang dibutuhkan PTM bisa diusulkan untuk ditangguhkan sementara. Namun kami berharap ini tidak terjadi pastinya," ujar dia.

Koordinasi dengan Dinkes

 

Saat ini, Disdik Batam juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk mengambil langkah-langkah pencegahan penularan Corona di sekolah. Salah satunya yang tidak boleh kendor adalah penerapan protokol kesehatan.

"Sementara ini tingkat kepatuhan terhadap penggunaan masker sangat baik. Pengawasan di sekolah juga baik. Hanya saja mengontrol anak di luar sekolah yang tidak mudah. Kami terus mengimbau melalui grup WhatsApp orangtua untuk turut mengawasi anak," ujar Hendri.

Sementara, Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan, untuk saat ini berdasarkan indikator, perkembangan kasus Covid-19 di Batam masih terkendali. 

"Kalau ada positif kita lakukan tes dan kelas tertentu diliburkan," kata dia.

Selain itu, tes antigen secara random juga dilakukan, sebagai upaya survei pembelajaran tatap muka. Jika ada banyak temuan hasil yang positif, kebijakan bisa saja berubah untuk kembali daring. 

Meski Batam kini masih berada di level 1, namun progres peningkatan kasus saat ini berpotensi mengubah level Kota Batam, dan kebijakan pemerintah setempat tentu tidak hanya berpengaruh terhadap lingkungan sekolah. 

"Bisa merambat ke tempat ibadah, tempat hiburan, serta tempat wisata kuliner dan lainnya, saat ini kita masih level 1 dan masih aman untuk PTM," kata dia.

Selain itu, kata Didi, vaksin anak juga sudah mencapai angka 80 persen untuk dosis pertama, dan 40 persen dosis kedua. Hasil ini terus dimaksimalkan demi mencapai imun tubuh yang tinggi. 

"Soal PTM atau daring ini tidak boleh asal tutup saja, karena kami juga melihat indikator yang sudah ditentukan. Berharap saja kasus landai dan Batam tetap level 1. Sehingga aktivitas masyarakat tetap berjalan. Prokes juga tidak boleh kendor," ujar Didi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews