Tenggelam di Johor, Kapal Pengangkut Imigran Gelap Berlayar dari Batam

Tenggelam di Johor, Kapal Pengangkut Imigran Gelap Berlayar dari Batam

Jasad korban tragedi tenggelamnya kapal pengangkut imigran gelap di Johor usai dievakuasi. (Foto: Utusan Malaysia)

Johor - Enam jenazah imigran gelap Indonesia berhasil ditemukan tim SAR, dalam tragedi tenggelamnya kapal di perairan Pulau Pisang, Johor, Malaysia pada Selasa (18/1/2022).

Direktur Badan Penegakan Maritim Malaysia (Maritim Malaysia) Johor, Laksamana Pertama Nurul Hizam Zakaria mengatakan, seluruh jenazah ditemukan di dekat lokasi kejadian dengan terjauh berada pada posisi 3,5 mil laut dari sana.

Dia mengatakan mayat pertama dan kedua ditemukan sekitar pukul 1 siang dengan seorang korban yang selamat berusia 21 tahun, diikuti oleh empat mayat lagi pada pukul 14:30 dengan semuanya masih berpakaian lengkap.

“Selain Maritime Malaysia, operasi pencarian dan penyelamatan juga dibantu oleh Polisi Laut Wilayah Selatan yang dikerahkan ke tempat kejadian setelah mengetahui kejadian tersebut.

"Kapal yang digunakan untuk membawa imigran gelap Indonesia ke Pontian itu diduga tenggelam bersama berbagai barang pribadi milik korban," katanya dalam konferensi pers di Kantor Asosiasi Nelayan Wilayah Pontian, dikutip dari Utusan Malaysia.

Baca: Kapal Tenggelam di Johor: 6 Imigran Gelap Asal Indonesia Hilang

Dalam peristiwa pukul 11 ​​malam waktu setempat, kapal fiberglass yang membawa 11 penumpang dan dua tekong tenggelam saat dihantam ombak di perairan Pulau Pisang dalam perjalanannya dari Batam menuju Pontian.

Namun, enam di antaranya, termasuk dua tekong, berhasil diselamatkan nelayan setempat, sedangkan satu korban kritis dilarikan ke Rumah Sakit (HP) Pontian.

Nurul Hizam menambahkan, seorang korban yang ditemukan dalam keadaan hidup dengan jasad migran itu diyakini menempel di pelampung selama sekitar 14 jam sebelum ditemukan oleh tim SAR sore ini.

“Semua imigran gelap berangkat dari Pulau Jalor, Batam ke Pontian dengan menggunakan perahu fiber berukuran panjang 25 kaki dengan tenaga 200 tenaga kuda,” katanya.

Sementara itu, Kepala Polisi Pontian, Inspektur Mohammad Shofee Tayib mengatakan, dengan ditemukannya enam jenazah dan satu korban selamat, menjadikan total korban selamat sebanyak tujuh orang.

"Namun, salah satu korban yang selamat pagi ini kini dilarikan ke Rumah Sakit Sultanah Aminah (HSA) karena kondisinya yang semakin kritis," jelasnya.

Mohammad Shofee menambahkan, menurut penyelidikan, kapal yang tenggelam itu disebut-sebut menggunakan dermaga nelayan di Api-Api, di sini sebagai tempat pendaratan sebelum dijemput oleh sebuah transporter.

Dia mengatakan kedua tekong, berusia 30-an, saat ini sedang diselidiki berdasarkan Bagian 26A dari Undang-Undang Anti-Perdagangan Orang dan Anti-Penyelundupan Migran (ATIPSOM) 2007 dan Bagian 6 (1) (c) dari Undang-Undang Keimigrasian.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews