Harga Elpiji Naik, Warga di Karimun Beralih ke Gas Subsidi 3 Kg

Harga Elpiji Naik, Warga di Karimun Beralih ke Gas Subsidi 3 Kg

ilustrasi.

Karimun, Batamnews - Gas elpiji untuk tabung 5,5 Kg dan 12 Kg mengalami kenaikan. Hal ini dikeluhkan warga sebelumnya.

Di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri warga menyebut kenaikan ini memberatkan di tengah perekonomian yang belum stabil.

Kenaikan harga mencapai belasan hingga puluhan ribu rupiah sejak awal Januari 2022.

Baca juga: Siap-siap, Tabung Gas Elpiji 12 Kg Bakal Ditarik Bertahap

Adif Putra, seorang warga menyebut istrinya yang biasa menggunakan tabung 5,5 Kg kini memasak beralih ke tabung gas ukuran 3 kg.

"Sekarang pakai yang 3 Kg sih, karena kemarin yang ukuran 5,5 Kg sempat kosong," katanya.

Ia belum terpikirikan untuk kembali beralih ke ukuran 5,5 Kg. Untuk pemakaian bahan bakar memasak Ia tetap bertahan di tabung gas ukuran 3 Kg.

"Rasanya berat dengan kenaikan itu, sekarang pakai yang 3 kg aja dulu, tabung yang 5,5 Kg disimpan dulu," ucapnya.

Harga elpiji ukuran tabung 5,5 Kg dibanderol dengan harga Rp 100 ribu, dan ukuran 12 Kg seharga Rp 200 ribu, sebelumnya seharga Rp 170 ribu.

Diketahui kenaikan itu juga terjadi secara nasional oleh Pertamina, dikarenakan kenaikan harga kontrak atau Contract Price Aramco (CPA) LPG terus meningkat sepanjang 2021.

Baca juga: Ibu-ibu Nantinya Memasak Tak Pakai LPG Lagi, Pemerintah Kurangi Impor

Sementara itu, Pemkab Karimum memastikan harga elpiji subsidi, yakni ukuran 3 Kg tidak ikut naik.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM Kabupaten Karimun, Muhammad Yosli memastikan hal itu.

"Kami pastikan gas 3 Kg tidak terjadi kenaikan. Harga masih sama, hanya non subsidi yang mengalami penyesuaian harga," katanya.

Kemudian, untuk kenaikan harga LPG tersebut dialami dengan ukuran 5,5 kg dan 12 kg, yang merupakan LPG non subsidi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews