Singapura, Batamnews - Laga semifinal leg ke-2 Indonesia Vs Singapura penuh drama. Pertandingan seru dan menegangkan dan emosional bak 'drama korea' tersaji di lapangan hijau.

Apalagi pelatih asal Korea, Timnas Indonesia, Shin Tae-yong punya beribu strategi dan taktik memainkan 'drama' ini. Sebuah laga yang melelahkan bagi pemain dan menegangkan bagi penonton di tanah air.

Baca juga: Terungkap Alasan Shin Tae-yong Kerap Cadangkan Evan Dimas

Bertanding di National Stadium, Sabtu (25/12/2021) malam WIB, Indonesia memimpin lewat Ezra Walian di menit ke-11.

Singapura berhasil menyamakan skor menjadi 1-1 jelang turun minum lewat Song Ui-young. Beberapa saat sebelumnya, Singapura harus bermain dengan 10 orang karena Safuwan Baharudin diganjar kartu merah.

Babak kedua berjalan rumit untuk Indonesia, padahal Singapura sudah bermain dengan sembilan setelah Irfan Fandi menyusul diganjar kartu merah. Singapura kemudian berbalik unggul 2-1 di menit ke-74 lewat eksekusi tendangan bebas Shahdan Sulaiman.

Indonesia baru mampu menyamakan skor menjadi 2-2- di menit ke-87 lewat Pratama Arhan. The Lions kemudian mendapatkan hadiah penalti di injury time setelah Pratama Arhan dianggap melanggar Ikhsan Fandi.

Nasib Indonesia berada di ujung tanduk dan mungkin saja seluruh pencinta sepakbola di Tanah Air sudah pasrah. Dwi Fortuna ternyata ada di pihak Indonesia lantaran bola eksekusi penalti Faris Ramli gagak berbuah gol setelah ditepis Nadeo Agrawinata.

Baca juga: Sosok Ikhsan Fandi, Striker Andalan Singapura Berdarah Indonesia

Laga kemudian berlanjut ke extra time 2x15 menit. Indonesia menambah dua gol di tambahan waktu babak pertama lewat bunuh diri Shawal Anuar dan gol Egy Maulana Vikri, yang membuat skuad Garuda menang 4-2.

Pertandingan ini serasa membuat seluruh warga Indonesia berada di roller coaster: sempat di atas angin, kemudian berada di titik terendah, dan akhirnya kembali terbang tinggi.

Indonesia ke final Piala AFF 2020 dengan kemenangan agregat 5-3. Ini menjadi final keenam untuk Indonesia setelah pada lima kesempatan gagal menjadi juara.