Malaysia Kerahkan 3 Helikopter Cari 17 Korban Hilang Kapal TKI Tenggelam di Johor

Malaysia Kerahkan 3 Helikopter Cari 17 Korban Hilang Kapal TKI Tenggelam di Johor

Petugas dari Kedutaan Indonesia memeriksa barang milik korban kapal karam di pantai Tanjung Balau, Kota Tinggi. (Foto: Utusan Malaysia)

Johor - Tiga helikopter dikerahkan pada hari ketiga operasi pencarian dan penyelamatan korban tragedi tenggelamnya kapal pengangkut imigran gelap di perairan Tanjung Balau, Johor, Malaysia.

Wakil direktur operasi Johor Maritime Enforcement Agency (Maritim Malaysia), Kapten Maritim Simon Templer Lo Ak Tusa, mengatakan helikopter AW139 dari agensi, satu dari Pasukan Operasi Udara (PGU) Polisi Kerajaan Malaysia (PDRM) sementara yang lain Mi-17 dari Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (JBPM), dikerahkan untuk pencarian udara pada Jumat (17/12/2021).

Hingga pukul 08.00 waktu setempat (9.00 WIB) belum ada temuan baru. Penemuan delapan jenazah pada Kamis (16/12/2021), menjadikan korban tewas sebanyak 19 orang, 17 hilang dan 14 selamat.

“Sektor pencarian hari ini diperluas menjadi 214,8 mil laut persegi yang melibatkan Tanjung Balau hingga Tanjung Penawar," kata Simon dilansir Berita Harian.

Penelusuran di laut melibatkan lima kapal yaitu kapal MMEA, KM Tegas sebagai 'On Scene Coordinator', satu kapal Royal Malaysian Navy (TLDM) dan dua dari Marine Police Force (PPM) yaitu satu kapal dan satu kapal.

Baca: Nama-nama Identitas Korban Bot Pancung TKI Ilegal yang Karam di Malaysia

Pencarian di pesisir juga dilanjutkan oleh instansi lain yang melibatkan Angkatan Bersenjata Malaysia (ATM), JBPM, PDRM dan juga Pasukan Pertahanan Sipil Malaysia (APM).

“Total jumlah rescuer darat, udara dan laut yang terlibat dalam operasi hari ketiga hari ini sebanyak 128 orang,” ujarnya.

Dalam peristiwa Rabu dini hari tadi, sebuah kapal bermesin empat yang membawa 50 imigran gelap tenggelam diterjang badai di perairan Tanjung Balau.

Baca: Malaysia Gandeng Indonesia Buru Jaringan Penyelundup Pekerja Migran Ilegal

Direktur Maritim Negara Johor, Laksamana Pertama Maritim Nurul Hizam Zakaria dilaporkan mengatakan bahwa dalam insiden pukul 4.30 pagi, kapal diyakini tenggelam karena cuaca buruk.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews