Malaysia Gandeng Indonesia Buru Jaringan Penyelundup Pekerja Migran Ilegal

Malaysia Gandeng Indonesia Buru Jaringan Penyelundup Pekerja Migran Ilegal

Penampakan speedboat maut pengangkut imigran gelap yang tenggelam di perairan Johor, Malaysia. (Foto: Foto ihsan TDM via Berita Harian)

Johor - Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia (Maritim Malaysia) telah mengidentifikasi sindikat yang membawa imigran gelap dalam insiden tenggelamnya kapal di perairan Tanjung Balau, Johor.

Namun demikian, Wakil Direktur Operasi Maritim Malaysia Johor, Kapten Maritim Simon Templer Lo Ak Tusa, mengatakan, pihaknya belum bisa mengungkap identitas otak dari sindikat tersebut.

Maritim Malaysia dan Royal Malaysian Police (PDRM) telah mengidentifikasi dalang dan sindikat yang membawa imigran gelap dalam insiden tenggelamnya kapal yang menewaskan 19 korban sejauh ini.

"PDRM saat ini sedang memantau mereka dan bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia untuk melacak dalang dan sindikatnya," katanya dalam konferensi pers di Pusat Operasi Carilamat di Pantai Tanjung Balau, dilansir Berita Harian, Kamis (16/12/2021).

Ditanya apakah tekong yang terlibat dalam insiden tenggelamnya kapal tersebut adalah warga negara Malaysia, Indonesia atau kedua negara, Simon mengatakan, saat ini belum ada keterangan resmi terkait hal tersebut.

"Berkas penyidikan sudah dibuka oleh PDRM. Sebanyak 14 orang yang selamat juga sudah diserahkan ke Imigrasi karena tidak memiliki dokumen identitas, mereka bukan dari Malaysia dan telah dipastikan sebagai imigran gelap,” katanya.

Sementara itu, 14 korban selamat dalam peristiwa ini dinyatakan negatif Covid-19 setelah menjalani tes.

Mereka yang selamat terdiri dari 12 laki-laki dan dua perempuan.

“Hasil tes skrining COVID-19 yang dilakukan pada 14 penyintas negatif COVID-19," ujarnya.

Para korban selamat ini sempat ditahan di Pos Tanjung Sepang sebelum diserahkan ke Imigrasi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews