Hadapi MEA, Ini Pentingnya Peran Balai Karantina di Batam

Hadapi MEA, Ini Pentingnya Peran Balai Karantina di Batam

Pertemuan Komisi IV DPR dengan Balai Karantina Batam. (foto: iskandar)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Dalam kunjungan kerja (Kunker) Komisi IV DPR RI ke Kepulauan Riau (Kepri), Komisi IV DPR RI mencari titik lemah dalam mempersiapkan mengahadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron mengatakan, dalam menghadapi MEA, karantina menjadi institusi yang sangat penting. Terutama di Batam, Kepri yang sejak lama sudah sebagai daerah Free Trade Zone (FTZ).

"Maka dari itu, kami giat kembali mencari apa yang menjadi titik lemah. Kita mencontohkan pada Uni Eropa," kata Herman pada batamnews.co.id, usai menggelar rapat tertutup di kantor Karantina Pertanian Kelas I Batam, Rabu (4/11/2015)

Herman menjelaskan, karantina menjadi institusi yang sangat penting terutama menangkal berbagai penyakit, baik itu dari hewan, tumbuhan, maupun ikan. "Sehingga sistem harus betul-betul kita cek dan kita kontrol," jelasnya.

"Setiap ke daerah kami selalu berkunjung ke balai karantina untuk memastikan sistem tata laksana, seperti sumber daya manusia," paparnya.

Ia menyebutlkan,ada 42 titik pintu keluar masuk ke Indonesia dari negara lain. Sementara, karantina di Batam hanya lima pos saja yang terawasi.

"Kami akan merevisi UU Nomor 16 Tahun 1992, agar bisa menjawab tantangan yang dihadapi karantina kita," katanya.

Herman menambahkan, maka dari sana kami memandang bahwa harus ada peningkatan dari berbagai kapasitas seperti, sarana, prasarana dan sumber daya manusianya, pungkasnya.

(isk)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews