Viral Pengakuan Mahasiswi Dilecehkan Dosen, UNRI Bentuk Tim Pencari Fakta

Viral Pengakuan Mahasiswi Dilecehkan Dosen, UNRI Bentuk Tim Pencari Fakta

Tangkapan layar video viral mahasiswi mengaku dilecehkan dosen.

Pekanbaru, Batamnews - Video seorang mahasiswi yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual dosen di Universitas Riau (Unri) viral di media sosial. Pihak rektorat langsung membentuk tim pencari fakta untuk mengusut kasus itu.

Dalam video yang beredar, seorang perempuan mengaku sebagai mahasiswi Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik angkatan 2018. Dia sedang bimbingan skripsi.

Mahasiswi itu mengaku dilecehkan saat sedang menjalani bimbingan dengan seorang dosen yang juga punya jabatan di kampus itu. "Kejadian pada 27 Oktober lalu, hari Rabu sekitar pukul 12.30 WIB," katanya.

Berdasarkan keterangannya dalam video, mahasiswi ini mengaku bimbingan skripsi berlangsung di ruangan sang dosen. Mereka berdua saja.

Baca juga: Gubernur Ansar Dukung Pembentukan IKA UNRI Kepri

"Hanya ada kami berdua, tidak ada orang selain kami," ucapnya.

Ketika itu dia ditanyai soal latar belakangnya, pekerjaan, kehidupan, dan beberapa pertanyaan lain. "Beberapa kali mengatakan kata-kata yang membuat saya tidak nyaman, seperti 'I love you' yang membuat saya terkejut," katanya.

Setelah bimbingan selesai, mahasiswi itu pamit dan menyalami sang dosen. Tangannya digenggam, dia dirayu. Sang dosen mendekati tubuhnya lalu memegang kepalanya. Tak hanya itu, kening dan pipinya juga dicium.

"Ketika saya ingin salim untuk berpamitan. Langsung beliau genggam bahu saya, mendekatkan badan ke saya dan memegang kepala saya dengan kedua tangannya dan mencium pipi sebelah kiri dan kening," ucapnya.

"Saya sangat ketakutan, saya langsung menundukkan kepala saya. Kepala saya langsung didongakkan dan berkata 'mana bibir, mana bibir' yang membuat saya sangat terhina dan terkejut," kata dia dalam videonya.

 

Mendapat penolakan, sang dosen mengizinkan mahasiswi itu meninggalkan ruangan. Tanpa buang waktu, dia langsung keluar dari ruangan dengan ketakutan.

"Saya langsung meninggalkan ruang dekan dan kampus dengan gemetar," ujarnya.

Terkait pengakuan tentang pelecehan seksual itu, Wakil Ketua BEM Universitas Riau Razali menyebutkan mereka sudah menerima laporan internal.

"Iya (ada dugaan pelecehan), itu sudah ada disampaikan, masih dikomunikasikan karena ini yang mengangkat HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan). Sudah sampai informasinya, sudah ada video klarifikasinya," jelasnya.

Baca juga: Dua Mahasiswa UNRI Tenggelam di Trikora, Satu Meninggal Dunia

Rektor Universitas Riau Prof Aras Mulyadi pun mengaku sudah mendapat laporan mahasiswi yang diduga mengalami pelecehan seksual itu. Dia telah membentuk tim untuk mengusut kasus itu.

"Kami sudah membentuk Tim Pencari Fakta yang akan menindaklanjuti peristiwa sesuai dengan ketentuan UU yang berlaku, dengan tetap mengedepankan asas presumption of innocence (praduga tak bersalah)," kata Aras.

Menurut Aras, tim yang dibentuknya akan mencari kebenaran materiil dan formil terkait testimoni yang beredar. Pihaknya mengedepankan prinsip dan nilai keadilan berdasarkan fakta-fakta yang dihimpun terlebih dahulu melalui mekanisme kelembagaan dan prosedur administratif yang berlaku.

Aras juga memastikan pihaknya akan memberikan perlindungan terhadap korban.

"Saya selaku Rektor akan memberikan perlindungan sebagaimana diatur dalam Permen Ristekdikti Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi," tegas Aras.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews