Puluhan Kendaraan Pelangsir Premium di Batam Ditangkap

Puluhan Kendaraan Pelangsir Premium di Batam Ditangkap

Tim Disperindag dan Pertamina Batam mengamankan sejumlah kendaraan yang digunakan sebagai transportasi pelangsir premium di Batam (foto: ist)

Batam, Batamnews - Antrean panjang kendaraan acap terlihat di sejumlah SPBU Kota Batam, Kepulauan Riau kala stok premium tersedia.

Tak jarang, pasokan BBM bersubsidi ini langsung habis dalam waktu singkat. Alhasil, banyak warga yang tak kebagian.

Ditengarai, ada pihak tertentu yang beraksi mengambil untung dari premium ini. 

Terbukti, inspeksi mendadak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam ke sejumlah SPBU membuahkan hasil. Pelangsir BBM jenis premium maupun solar pun diamankan.

Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau mengatakan sidak tersebut mereka lakukan selama tiga hari, bersama dengan Satpol PP. Mereka melakukan sidak di kawasan Punggur, Tiban III dan Bengkong.

Dari kegiatan itu, ada 7 mobil yang diamankan dan 14-17 sepeda motor Suzuki Thunder.

“Adapun 7 mobil yang secara keseluruhan berjenis sedan, dan satu mobil jenis L-300,” ujar Gustian, Sabtu (2/10/2021).

Ia menjelaskan, mobil-mobil yang diamankan tersebut karena saat dicek ditemukan sejumlah jerigkn dan botol untuk diisi BBM. Dan satu jenis L300 tersebut telah dimodifikasi pada bagian tangki.

“Makanya itu kami amankan,” katanya.

Kemudian untuk para pengguna sepeda motor Suzuki Thunder yang diamankan tersebut diketahui mengelilingi sejumlah SPBU di Batam, untuk mendapatkan BBM agar selanjutnya dijual kembali.

Sebagai upaya untuk mengantisipasi pelangsir BBM yang menggunakan sepeda motor Suzuki Thunder, Gustian menyebutkan bahwa pihaknya sudah mengambil kebijakan untuk tidak memperbolehkan pengguna yang pajak sepeda motor Suzuki Thunder telah mati.

“Tidak punya STNK, tidak bayar pajak, tidak dikasih untuk mengisi BBM jenis premium dan solar, karena memang motor itu tidak layak pakai, hanya untuk melangsir BBM saja,” kata dia.

Kendaraan Pelangsir Didata

 

Selain itu, pihaknya juga telah mencatat nomor polisi (nopol) sepeda motor jenis itu yang telah dicurigai melangsir BBM. Nopol tersebut sudah dicatatkan secara online, sehingga dapat dipantau oleh SPBU di seluruh Batam.

Gustian juga menambahkan bahwa diketahui para pelangsir BBM menjual kembali dengan harga eceran tertinggi (HET), misalnya BBM jenis premium Rp 6 ribu per liter dijual Rp 13 ribu per botol isi lebih kurang dari dua liter.

“Jadi memang sudah menyusahkan,” ucapnya.

Terkait sidak yang mereka lakukan, Gustian mengatakan hal itu berdasarkan keluhan dari masyarakat. Padahal kata dia, kuota BBM bersubsidi masih banyak.

Ia menyebutkan pemakaian BBM bersubsidi dari Januari-September hanya 55 persen dari kuota yang diberikan Pertamina.

“Kenapa langka, karena begitu didistribusikan ke SPBU, antrean pelangsir lebih dominan, jadi masyarakat yang antrean di belakang sudah kehabisan,” katanya.

Ia juga menekankan, pihaknya tidak akan tinggal diam. Sidak-sidak ke SPBU terus dilakukan untuk mengantisipasi para pelangsir BBM.

“Saya imbau, jangan jadi pelangsir lagi, karena kami terus akan turun,” kata dia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews